ECOTAINMENT

Jam Saku Penumpang Titanic Diperkirakan Laku Seharga Rp21,7 Miliar

Kunthi Fahmar Sandy 14/11/2025 11:41 WIB

Isidor Straus dan istrinya, Ida, termasuk di antara lebih dari 1.500 orang yang tewas tenggelam ketika kapal yang berlayar dari Southampton ke New York.

Jam Saku Penumpang Titanic Diperkirakan Laku Seharga Rp21,7 Miliar (FOTO:Dok Laman BBC)

IDXChannel - Sebuah jam saku emas yang ditemukan dari jenazah salah satu penumpang terkaya Titanic, diperkirakan terjual seharga 1 juta poundsterling (USD1,3 juta atau sekitar Rp21,7 miliar) dalam lelang.

Dilansir dari laman BBC Jumat (14/11/2025), Isidor Straus dan istrinya, Ida, termasuk di antara lebih dari 1.500 orang yang tewas tenggelam ketika kapal yang berlayar dari Southampton ke New York menabrak gunung es pada 14 April 1912.

Jenazah Straus ditemukan di Samudra Atlantik beberapa hari setelah insiden maut itu, dan di antara barang-barang miliknya terdapat sebuah jam saku emas 18 karat Jules Jurgensen yang bakal dilelang pada 22 November 2026.

Juru lelang Andrew Aldridge, dari Henry Aldridge & Son di Wiltshire mengatakan kepada BBC Radio Wiltshire dengan jam tangan ini, pihaknya mengingat kembali kisah Isidor. "Ini adalah memorabilia yang fenomenal," tuturnya.

(Foto:Dok Laman BBC)

Straus adalah seorang pengusaha Amerika kelahiran Bavaria, politisi, dan salah satu pemilik toko serba ada Macy's di New York. "Mereka adalah pasangan di New York yang sangat terkenal," kata Aldridge.

"Semua orang pasti mengenal mereka dari film Titanic karya James Cameron, ketika ada pasangan lansia yang berpelukan saat kapal tenggelam - itulah Isidor dan Ida," katanya.

Pada malam tenggelamnya kapal, diyakini bahwa istrinya yang setia itu menolak untuk naik sekoci penyelamat karena ia tidak ingin meninggalkan suaminya dan mengatakan ia lebih baik mati di sisinya. Hingga saat ini, jenazah Ida tidak pernah ditemukan.

Jam saku itu berhenti pada pukul 02.20, tepat saat Titanic tenggelam dan diyakini sebagai hadiah dari Ida kepada suaminya pada tahun 1888 karena diukir dengan inisial Straus.

Setelah ditemukan barang-barang penumpang pasca insiden tersebut, jam saku itu dikembalikan kepada keluarganya dan diwariskan turun-temurun sebelum Kenneth Hollister Straus, cicit Isidor, memperbaiki dan merestorasi mesinnya.

Jam saku itu akan dijual bersama surat langka yang ditulis Ida di atas kapal yang menggambarkan kemewahannya.

Ia menulis: "Kapal yang luar biasa! Begitu besar dan ditata dengan sangat megah. Kamar-kamar kami dilengkapi dengan perabotan terbaik dan termewah," tuturnya.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE