ECOTAINMENT

Kekayaan Pendiri Perusahaan Makanan China Susut USD1,1 Miliar

Kunthi Fahmar Sandy 29/08/2025 15:55 WIB

Wang Xing, pendiri perusahaan pengiriman makanan terkemuka asal China, Meituan, mengalami penurunan kekayaan sebesar USD1,1 miliar selama perdagangan Kamis

Kekayaan Pendiri Perusahaan Makanan China Susut USD1,1 Miliar (FOTO:Dok Laman Forbes)

IDXChannel - Wang Xing, pendiri perusahaan pengiriman makanan terkemuka asal China, Meituan, mengalami penurunan kekayaan sebesar USD1,1 miliar selama perdagangan pagi hari Kamis.

Hal tersebut dikarenakan saham perusahaannya yang terdaftar di Hong Kong anjlok hingga 11,3 persen setelah mengumumkan penurunan laba sebesar 97 persen pada hari sebelumnya.

Dilansir dari laman Forbes Jumat (29/8/2025), Kepala riset di firma riset Blue Lotus Capital Advisors yang berbasis di Hong Kong Wen mengatakan perang subsidi telah menimbulkan dampak yang besar. Pada kuartal kedua yang berakhir pada bulan Juni, laba bersih Meituan anjlok 97 persen year-on-year menjadi 365,3 juta yuan (USD51,1 juta), meskipun penjualan naik 11,7 persen menjadi 91,8 miliar yuan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam panggilan analis pada hari Rabu, Miliarder Wang mengatakan bahwa perusahaan telah menghadapi persaingan yang ketat sebelumnya dan Meituan akan mempertahankan diri. 

Direktur Keuangan Chen Shaohui menyebut bisnis inti perdagangan lokalnya, yang sebagian besar terdiri dari pengiriman makanan, akan mengalami kerugian substansial pada kuartal ini karena pengeluaran strategis.

Berdasarkan penurunan posisi kas masing-masing perusahaan, Wen dari Blue Lotus memperkirakan bahwa Alibaba, JD.com, dan Meituan secara kolektif menghabiskan sekitar 2 miliar yuan setiap kuartal untuk menawarkan subsidi dan diskon makanan kepada pelanggan. 

Wen menilai persaingan antar makanan akan berlangsung sepanjang tahun seiring berlanjutnya persaingan untuk menarik pengguna baru. "Persaingan ini mungkin akan mereda awal tahun depan jika para pesaing memilih untuk mengarahkan lebih banyak investasi ke bidang-bidang seperti AI," ujarnya.

Namun, Kepala Riset di DZT Research yang berbasis di Singapura bernama Ke Yan lebih pesimis. Persaingan ketat dalam layanan antar makanan China tidak akan mereda setidaknya selama 12 bulan ke depan, ujarnya melalui WeChat

"Keuntungan Meituan akan terus tertekan karena harus mengeluarkan biaya untuk subsidi makanan dan berekspansi secara internasional," kata Ke.

Raksasa layanan lokal ini telah meluncurkan layanan pesan-antar makanan luar negerinya, Keeta, di pasar di luar China daratan. Di Hong Kong, Keeta berhasil mengalahkan pesaingnya, Deliveroo, yang hengkang dari pusat keuangan Asia tersebut pada bulan Maret. 

Subsidi yang besar bagi pengguna telah menjadikan Keeta salah satu layanan pesan-antar makanan terpopuler di kota tersebut sejak diluncurkan pada tahun 2023. Di Arab Saudi, Keeta telah berekspansi ke 20 kota pada akhir Juli, menurut laporan kuartal kedua Meituan.

Ekspansi internasional tidak menghasilkan uang dalam satu hari. Butuh setidaknya satu atau dua tahun sebelum bisnis ini dapat menghasilkan keuntungan," katanya.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE