Kisah Wanita Terkaya di China yang Kehilangan 52 Persen Kekayaannya
Kisah wanita terkaya di China, Yang Huiyan, mendapat sorotan publik. Pasalnya, Yang Huiyan kehilangan lebih dari setengah kekayaannya selama setahun terakhir.
IDXChannel – Kisah wanita terkaya di China, Yang Huiyan, mendapat sorotan publik. Pasalnya, Yang Huiyan kehilangan lebih dari setengah kekayaannya selama setahun terakhir karena sektor properti China mengalami krisis keuangan.
Menjadi kaya raya di usia muda bukanlah hal yang mudah. Apalagi hingga memiliki harta yang mencapai triliunan. Namun, hal tersebut dapat diraih oleh wanita asal China, Yang Huiyan. Bahkan, hartanya telah mencapai triliunan sebelum usia 40 tahun.
Selain menjadi wanita terkaya di China, Yang Huiyan juga dinobatkan sebagai wanita terkaya di Asia sejak 2007. Namun, pemegang saham mayoritas di perusahaan properti Country Garden ini, kehilangan kekayaan lebih dari 52 persen dari sebelumnya 33,9 miliar USD kini menjadi 16,1 miliar USD (Rp239 triliun).
Lantas, seperti apa kisah wanita terkaya di China yang kehilangan separuh kekayaannya ini? Berikut ulasannya.
Yang Huiyan
Yang Huiyan merupakan seorang pengembang properti asal Tiongkok dan pemegang saham mayoritas hingga 57 persen dari Country Garden Holding. Wanita berkelahiran 1981 diketahui memiliki ketertarikan bisnis sejak kecil. Bahkan, ia selalu mengikuti sang ayah, Yang Guoqiang, untuk rapat bisnis ketika remaja. Yang Huiyan mengamati bagaimana cara sang ayah dalam mengelola usaha.
Yang Huiyan memperdalam ilmu bisnisnya dengan berkuliah di Ohio State University untuk bidang marketing dan logistik pada 2003. Kemudian pada 2005, ia bergabung dengan Country Garden yang merupakan perusahaan sang ayah.
Meskipun perusahaan tersebut milik sang ayah, Yang Huiyan tak langsung berada di posisi tertinggi perusahaan. Ketika bergabung, ia menjadi manajer departemen pengadaan.
Perubahan besar terjadi pada tahun yang sama. Ketika itu, Huiyan menjadi pemegang saham pengendali setelah sang ayah mengalihkan kepemilikan saham. Menurut beberapa sumber, sang ayah mengalihkan 70% saham kepada Huiyan.
Jabat Direktur
Pada 2006, Huiyan menjabat sebagai direktur eksekutif. Kemudian, ia masuk menjadi salah satu orang terkaya China saat berusia 25 tahun pada tahun berikutnya. Hal itu terjadi setelah Country Garden berhasil mengumpulkan USD1,65 miliar dalam rangka penawaran umum saham ke publik.
Di bawah kendali Huiyan, Country Garden mengalami perkembangan yang pesat dan maju. Saat ini, perusahaan tersebut menjadi perusahaan raksasa. Data Forbes menunjukkan, pada 2013 Huiyan memiliki kekayaan USD5,7 miliar atau setara dengan Rp84,36 triliun (kurs Rp14.800).
Kekayaannya tersebut menjadikan wanita yang berusia 40 tahun ini di posisi 85 orang terkaya dunia 2022. Pada tahun sebelumnya, Yang Huiyan tercatat berada di urutan ke-11 orang terkaya di China. Namun demikian, Huiyan kehilangan setengah kekayaan selama setahun terakhir karena Country Garden diguncang krisis keuangan.
Kisah Wanita Terkaya di China yang Kehilangan 52 Persen Kekayaannya. (FOTO : MNC Media)
Kehilangan Separuh Kekayaannya
Wanita terkaya di China Yang Huiyan kehilangan lebih dari setengah kekayaannya selama setahun terakhir karena sektor properti China mengalami krisis keuangan. Pemegang saham mayoritas di raksasa properti Country Garden ini, kehilangan kekayaan lebih dari 52 persen dari sebelumnya USD33,9 miliar menjadi USD16,1 atau sekitar Rp239 triliun.
Nilai kekayaan Huiyan merosot ketika sahamnya di Country Garden yang terdaftar di bursa Hong Kong turun 15 persen setelah perusahaan tersebut mengumumkan penjualan saham baru untuk mendapatkan uang tunai.
Yang Huiyan menjadi perempuan terkaya di Asia pada 2007, setelah penawaran umum perdana perusahaan pengembang ini di bursa saham Hong Kong. Namun, status tersebut sekarang mendapatkan tantangan dari taipan bahan kimia, Fan Hongwei yang menjadi runner-up dengan kekayaan bersih 16 miliar dollar AS pada Kamis (28/7/2022).
Pada 2020, Pemerintah China memperketat utang berlebihan di sektor properti yang menyebabkan pemain utama seperti Evergrande dan Sunac kesulitan untuk melakukan pembayaran. Country Garden terpaksa melakukan negosiasi ulang dengan kreditur saat mereka nyaris jatuh bangkrut.
Penghentian Pembayaran KPR
Konsumen properti di China marah tak terima konstruksi rumah yang mereka beli mengalami keterlambatan serta penundaan. Para konsumen menghentikan pembayaran cicilan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) untuk rumah yang mereka beli, tetapi belum selesai. Meskipun Country Garden relatif tidak terpengaruh oleh gejolak industri properti, para investor khawatir dengan pengumuman perusahaan yang memiliki rencana untuk mengumpulkan lebih dari 490 juta USD melalui penjualan saham.
Country Garden menjelaskan kepada bursa saham Hong Kong, hasil dari penjualan saham akan digunakan untuk membiayai utang luar negeri yang ada, modal kerja umum, dan pembangunan di masa depan. Regulator perbankan China mendesak lembaga pemberi pinjaman untuk memberikan dukungan kepada sektor properti dan memenuhi kebutuhan pembiayaan yang wajar di tengah kekhawatiran krisis ini akan merambat ke sektor keuangan.
Sektor properti diperkirakan menyumbang 18 hingga 30 persen dari PDB China dan merupakan faktor utama pertumbuhan ekonomi negara itu. Para analis memperingatkan, industri ini telah terjebak dalam lingkaran setan yang semakin mengurangi kepercayaan konsumen, menyusul pertumbuhan terburuk sejak pandemi Covid-19.
Demikian ulasan mengenai kisah wanita terkaya di China yang telah dirangkum. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan Anda.