ECOTAINMENT

Lima Fakta Menarik Museum Nasional, Pertama dan Terbesar di Asia Tenggara

Wiwie Heryani 17/09/2023 09:48 WIB

Museum Nasional yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat mengalami kebakaran pada Sabtu (16/9/2023) malam.

Lima Fakta Menarik Museum Nasional, Pertama dan Terbesar di Asia Tenggara. Foto: Dok Museum Nasional

IDXChannel - Museum Nasional yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat mengalami kebakaran pada Sabtu (16/9/2023) malam. Kini pemerintah dan aparat terkait sedang menyediki penyebab kebakaran museum tersebut.

"Waktu selesai operasi pemadaman pukul 00.15 WIB," kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta Satriadi Gunawan. 

Areal gedung yang terbakar merupakan gedung A yang menyimpan sejumlah koleksi pameran. Mengenai penyebab kebakaran masih diselidiki. 

Adapun Museum Nasional atau yang sering disebut dengan Museum Gajah adalah sebuah museum arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi yang juga kerap dijadikan tempat wisata sejarah. 

Lantas, bagaimana sejarah dari museum ini? Berikut ulasannya, dilansir dari laman resmi Museum Nasional Indonesia dan beberapa sumber lainnya.

1. Awal Berdiri

Awal berdirinya museum ini diprakarsai oleh Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada 1778. 

Pada awalnya koleksi-koleksi di museum ini adalah koleksi dari Jacob Cornelis Radermacher beserta dengan rumahnya. 

Kemudian bertambah dari hibah, sehingga pemerintah Belanda membuat museum pada 1862 dan secara resmi dibuka pada 1868, yang bertempat di Museum Nasional Indonesia sekarang berdiri. 

Gedung museum itu sendiri dirancang dalam gaya klasisisme yang diadaptasi dari gaya bangunan Eropa pada abad ke-18.

2. Museum Pertama dan Terbesar di Asia Tenggara

Museum Nasional yang merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara ini merupakan salah satu museum dengan koleksi terbaik yang dimiliki oleh Indonesia. 

Museum ini dibangun di atas tanah seluas 26.500 meter persegi dan hingga saat ini mempunyai dua gedung. Gedung A digunakan untuk ruang pamer serta penyimpanan koleksi, dan Gedung B yang dikenal pula dengan sebutan Gedung Arca. 

Gedung B dibuka secara resmi pada 20 Juni 2007 oleh presiden saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono. Gedung ini selain digunakan untuk pameran juga untuk kantor, ruang konferensi, laboratorium, dan perpustakaan.

3. Punya 140 Ribu Koleksi

Museum ini memiliki banyak sekali artefak dari zaman kolonial, arca-arca kuno, prasasti, dan barang barang kuno lain yang dikategorikan dalam bentuk etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, buku langka dan benda berharga. 

Hingga saat ini tercatat ada 140 ribu koleksi yang dimiliki Museum Nasional. Koleksi yang menarik adalah patung Bhairawa. 

Patung tertinggi di Museum Nasional ini mencapao 414 centimeter (cm) merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara atau Awalokiteswara, yang merupakan perwujudan Boddhisatwa (pancaran Buddha) di Bumi. 

Patung ini berupa laki-laki berdiri di atas mayat dan deretan tengkorak serta memegang cangkir terbuat dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek dengan gaya Arab di tangan kanannya. 

Patung yang ditemukan di Padang Roco, Sumatra Barat ini diperkirakan berasal dari abad ke-13 hingga 14.

4. Gelar Seminar hingga Lokakarya

Tak hanya dari ragam koleksinya, bentuk edukasi yang bisa pengunjung dapatkan di museum juga bisa didapatkan dari kegiatan yang dilaksanakan di sana. 

Bentuk kegiatan yang biasanya dilaksanakan di museum, di antaranya seminar, diskusi, pameran dengan tema khusus dan lokakarya. 

Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan pengunjung, namun juga memberikan kesan tersendiri di setiap kunjungannya.

Kegiatan yang cukup besar yang pernah dilaksanakan di Museum Nasional pada 2018 adalah Festival Panji Internasional. 

Festival Panji Internasional dilaksanakan pada 27 Juni hingga 13 Juli 2018 di delapan kota di Indonesia (Denpasar, Surabaya, Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Yogyakarta, dan Jakarta). 

Museum Nasional menjadi tempat pelaksanaan di Jakarta sekaligus tempat pembukaan kegiatan ini.

5. Patung Gajah yang Ikonik

Ternyata ada alasan mengapa masyarakat lebih mengenal dengan sebutan Museum Gajah daripada Museum Nasional. Hal itu karena terdapat patung gajah ikonik yang terletak persis di depan museum ini.

Patung Gajah yang dibuat dari perunggu tersebut merupakan pemberian Raja Chulalongkorn yang berasal dari Thailand (d.h Siam) pada 1871. 

Meskipun nama resmi lembaga ini adalah Museum Nasional Republik Indonesia, masyarakat Indonesia khususnya warga Jakarta lebih familiar dengan sebutan Museum Gajah. Itu karena Patung Gajah menjadi maskot atau ikon dari museum tersebut.

(RNA)

SHARE