Lima Perusahaan dengan Produksi Kemasan Plastik Terbanyak di Dunia
Ini lima perusahaan dengan produksi kemasan plastik terbanyak di dunia.
IDXChannel - Sampah plastik merupakan salah satu masalah lingkungan yang parah di dunia karena sifatnya yang sulit terurai. Berikut perusahaan dengan produksi kemasan plastik terbanyak di dunia.
Menurut data World Population Review, negara India, China, dan Filipina berada di peringkat teratas sebagai negara dengan sampah plastik terbanyak di dunia.
India memiliki jumlah sampah plastik sebanyak 12.994.100 ton, China 12.272.200 ton. Sedangkan Filipina memiliki sampah plastik sebanyak 4.025.300 ton.
Berdasarkan data yang dirilis oleh The Changing Markets Foundation pada 2020, ada beberapa perusahaan yang berada di peringkat teratas dengan tingkat produksi kemasan plastik terbanyak di dunia.
Perusahaan-perusahaan tersebut tentunya juga menimbulkan peningkatan sampah plastik secara global. Berikut beberapa perusahaan dengan produksi kemasan plastik terbanyak.
1. The Coca-Cola Company
Perusahaan yang memproduksi minuman bersoda, The Coca-Cola Company, berasal dari ibu kota negara bagian Georgia, Amerika Serikat. Produk mereka sudah terkenal dan mendunia. Bahkan mereka memiliki restoran dan mesin penjualan yang tersebar di lebih dari 200 negara.
Diperkirakan, The Coca-Cola Company memproduksi kemasan plastik sebanyak 2.900.000 ton untuk produk mereka. Meskipun begitu, perusahaan ini sudah memiliki beberapa rencana untuk mengurangi sampah plastik.
Pada 2025, perusahaan ini akan mengurangi penggunaan sedotan plastik. Khusus di Australia, penggunaan sedotan plastik akan digantikan dengan sedotan yang berbahan dasar kertas.
Adapun target lain yang hendak dicapai perusahaan ini adalah, pada 2030, perusahaan ini menargetkan mampu mendaur ulang 50% dari kemasan botol ataupun plastik yang mereka produksi.
2. PepsiCo
Perusahaan yang memproduksi minuman bersoda saingan The Coca-Cola Company, yakni PepsiCo, menempati posisi kedua sebagai perusahaan yang memproduksi kemasan plastik terbanyak.
PepsiCo diperkirakan memproduksi kemasan plastik sebanyak 2.300.000 ton untuk kemasan produk makanan dan minuman ringan mereka. Berasal dari wilayah Amerika Serikat, perusahaan ini menargetkan 25% kemasan plastik dapat mereka daur ulang pada 2025.
3. Nestle
Nestle merupakan sebuah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Swiss. Perusahaan ini memiliki berbagai jenis produk mulai dari makanan hingga minuman.
Dalam pengemasan, perusahaan ini menggunakan 1.700.000 ton kemasan plastik. Saat ini perusahaan ini masih menggunakan kemasan satu kali pakai. Meskipun begitu, Nestle sedang mencari kemasan alternatif lain selain plastik, yang dapat digunakan satu kali pakai.
Selain itu, Nestle juga memiliki rencana mengenai penggunaan kemasan yang dapat digunakan kembali dengan sistem refill. Kini, rencana tersebut sedang diproses dan berada dalam tahap uji coba.
4. Danone
Danone merupakan produsen makanan dan minuman terbesar di dunia yang berpusat di Prancis. Di Indonesia, Danone mengembangkan 4 kategori utama dalam bisnisnya, yaitu produk susu segar, nutrisi awal kehidupan, air, dan gizi medis.
Beberapa produk tersebut dikemas dengan menggunakan kemasan plastik. Adapun jumlah kemasan plastik yang diproduksi perusahaan ini adalah 820.000 ton.
Dalam upaya mengurangi sampah plastik, Danone telah menargetkan 25% pendaurulangan untuk semua kemasan plastik di tahun 2025. Sedangkan di 2050, Danone menargetkan 50% daur ulang untuk kemasan botol.
5. P&G
Perusahaan P&G telah didirikan sejak 1837. Kantor pusat dari perusahaan ini berada di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat. Perusahaan multinasional ini memiliki beberapa produk yang menjadi andalan keluarga.
Mereka mengeluarkan produk untuk perawatan bayi, perawatan tubuh, perawatan rambut, perawatan rumah, perawatan mulut, dan lainnya. Produk tersebut banyak dikemas dengan menggunakan kemasan plastik.
Jumlah kemasan plastik yang diproduksi perusahaan ini dapat mencapai 714.000 ton. P&G pada 2025 menargetkan untuk melakukan daur ulang terhadap 8% kemasan yang mereka produksi. (FAY)