ECOTAINMENT

Meghan Markle: 47 Juta Perempuan Terancam Miskin Akibat Pandemi Covid

Rizky Pradita Ananda 10/05/2021 09:36 WIB

Duchess of Sussex, Meghan Markle kembali tampil di televisi, hadir dalam wujud tayangan video rekaman untuk konser Global Citizen VAX Live.

Meghan Markle: 47 Juta Perempuan Terancam Miskin Akibat Pandemi Covid (FOTO: Reuters)

IDXChannel - Duchess of Sussex, Meghan Markle kembali tampil di televisi, hadir dalam wujud tayangan video rekaman untuk konser Global Citizen VAX Live mengungkapkan dampak parah dari pandemi covid yang tidak kunjung usai dan berimbas pada 47 juta perempuan di dunia yang terancam jatuh ke lubang kemiskinan.

Dalam penampilan perdananya ke hadapan publik pasca membuat gempar kerajaan Inggris tersebut, Meghan membahas dampak pandemi Covid-19 khususnya bagi kaum perempuan.

“Setahun terakhir ini komunitas yang berkumpul tanpa lelah dan heroik untuk mengatasi Covid-19. Sebagai ketua kampanye Vax Live, saya dan Pangeran Harry percaya bahwa sangat penting bahwa pemulihan kita ini memprioritaskan kesehatan, keselamatan, dan kesuksesan semua orang dan terutama wanita, yang telah terdampak secara tidak proporsional karena pandemi ini,” kata Meghan, seperti dikutip Metro, Senin (10/5/2021).

Meghan memaparkan, selama masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini, jutaan wanita di Amerika telah kehilangan pekerjaannya. Sementara, dalam lingkup global puluhan juta perempuan di dunia terancam jatuh ke lubang kemiskinan.

“Sejak pandemi dimulai, hampir 5,5 juta wanita kehilangan pekerjaan di Amerika Serikat. 47 juta lebih wanita di seluruh dunia diperkirakan akan jatuh ke dalam kemiskinan yang ekstrem,” imbuhnya.

Lewat gelaran konser tersebut, Meghan menyebutkan hal ini bertujuan untuk mempersatukan kembali dunia dan diharapkan bisa berkontribusi untuk bisa membantu mengakhiri pandemi, lewat bantuan dana amal untuk distribusi vaksin global.

Untuk diketahui, awal pekan ini Meghan dan Pangeran Harry telah mengirimkan surat terbuka kepada kepala eksekutif perusahaan farmasi seperti Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca untuk mendesak para produsen vaksin tersebut untuk menggiatkan dukungannya terhadap program vaksin gratis, COVAX.

Pasangan ini juga disebutkan meminta semua perusahaan untuk sementara menangguhkan hak kekayaan intelektual yang diterapkan pada vaksin Covid-19, dan membuat kolaborasi antara pihak publik swasta global sehingga metode produksi vaksin Covid-19 bisa dibagikan. (RAMA)

SHARE