Mengenal Desa Ponggok, Dulu Miskin Kini Miliki Pendapatan Belasan Miliar
Desa Ponggok merupakan salah satu desa terkaya di Indonesia. Desa ini terletak di Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
IDXChannel – Desa Ponggok merupakan salah satu desa terkaya di Indonesia. Desa ini terletak di Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Desa dengan jumlah penduduk lebih dari 1,4 ribu jiwa ini memiliki pendapatan sangat fantastis hingga mendapat pujian dari Presiden Jokowi. Padahal sebelumnya, desa ini termasuk dalam kategori desa dengan pendapatan yang rendah.
Lalu, bagaimana Desa Ponggok bisa menjadi salah satu desa terkaya di Indonesia? Berapa pendapatan desa ini? Berikut informasi lengkap yang berhasil dirangkum IDXChannel.
Profil dan Kekayaan Desa Ponggok
Desa Ponggok telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Desa ini dikembangkan menjadi desa wisata air mengingat melimpahnya potensi air di wilayah desa ini.
Desa ini memiliki sejumlah umbul atau pemandian mata air alami seperti Umbul Besuki, Umbul Sigedang, Umbul Ponggok, Umbul Kapilaler, dan Umbul Cokro. Umbul-umbul tersebut memiliki pemandangan alam yang indah yang didukung dengan suasana pedesaan yang asri dan air yang jernih. Tak heran, wisata air di Desa Ponggok sangatlah potensial untuk dikembangkan.
Desa yang terletak di Kec Polanharjo, Kab Klaten, Jawa Tengah ini sebelumnya dikenal sebagai desa miskin. Pendapatan desa ini sebelumnya hanya sebesar Rp80 juta per tahun. Namun, pendapatan Desa Ponggok kemudian naik 48 kali lipat menjadi Rp3,9 miliar per tahun. Desa ini bahkan telah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bernama BUMDes yang pendapatannya mencapai Rp14 miliar per tahun.
Sebagian besar pendapatan desa ini berasal dari sektor wisata dan budidaya ikan yang dilakukan oleh warga desanya. Desa ini memiliki lahan seluas 8 hektare dengan 5 hektare lahannya digunakan untuk usaha di sektor perikanan. Produksi ikan per hari dari desa ini mencapai 0,57 ton ikan nila. Selain ikan, Desa Ponggok juga fokus pada budidaya udang galah dan berhasil memperoleh 1 kuintal udang galah per bulannya.
Tak hanya fokus pada potensi wisata dan perikanan, Desa Ponggok juga memiliki banyak lembaga desa (institusi lokal) yang mendukung perkembangan dan pembangunan pariwisata di desa ini seperti BUMDes, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Pokdakan, Unit Pengelola Lingkungan (UPL), dan Unit Pengelola Sosial (UPS).
Keberhasilan desa ini mengembangkan potensi desanya hingga menghasilkan pendapatan tahunan mencapai belasan miliar membuat Desa Ponggok menjadi desa percontohan bagi desa lainnya. Desa Ponggok berhasil bertransformasi dari desa berpenghasilan rendah menjadi desa yang kaya raya.
Hal ini tidak terlepas dari Kepala Desa yang Visioner yakni Junaedhi Mulyono. Sejak 2009 Junaedi berhasil membawa perubahan signifikan pada desa ini. Jika sebelumnya potensi air di desa ini hanya dijadikan pengadaan air bersih oleh PDAM, irigasi sawah, dan MCK, kini di bawah kepemimpinan Junaedi potensi air di desa itu dikembangkan sedemikian rupa menjadi objek wisata daerah.
Itulah ulasan mengenai Desa Ponggok, desa terkaya di Indonesia yang dulunya miskin. Kini, desa ini mampu meraup penghasilan hingga belasan miliar rupiah.