Orang Terkaya di China Kehilangan USD20 Miliar Imbas Jual Harga Air Murah
Pendiri Nongfu Spring, produk minuman di China bernama Zhong Shanshan mengalami penyusutan kekayaan sebesar USD20 miliar sejak awal Mei 2024.
IDXChannel - Pendiri Nongfu Spring, produk minuman di China bernama Zhong Shanshan mengalami penyusutan kekayaan sebesar USD20 miliar sejak awal Mei 2024.
Hal tersebut lantaran investor meragukan strategi perusahaan tersebut dalam menjual produk air kemasan baru dengan diskon besar.
Dikutip dari Forbes Sabtu (13/7/2024), Sang maestro berusia 69 tahun ini masih memiliki kekayaan bersih sebesar USD54 miliar, jumlah yang sebagian besar didasarkan pada saham di Nongfu Spring yang terdaftar di Hong Kong.
Dia tetap mempertahankan gelar sebagai miliarder terkemuka di China, namun saham perusahaannya telah anjlok hampir 30 persen ke rekor terendah sejak Nongfu Spring mulai menjual produk air murni dengan harga terendah sekitar dua bulan lalu
Perusahaan tersebut pada hari Selasa mengumumkan program pembelian kembali saham senilai HKUSD2 miliar (USD256 juta), di mana pemegang saham pengendalinya Zhong akan membeli saham tambahan dalam enam bulan ke depan.
Kenny Ng, Ahli Strategi Sekuritas di Everbright Securities International yang berbasis di Hong Kong, mengatakan Nongfu Spring mencoba menarik pembeli yang sadar anggaran di saat perekonomian lemah.
"Raksasa yang berbasis di Hangzhou ini memperluas bisnisnya ke bidang air murni tetapi menjual produk barunya dengan harga kurang dari 1 yuan (USD0,14) per botol. Bandingkan dengan botol air mineral bertutup merah seharga 2 yuan yang sudah banyak ditemukan di China," ujarnya.
Para analis juga mengatakan Nongfu Spring sedang mencoba merebut pangsa pasar dari para pesaingnya termasuk China Resources (Holdings) Co. yang dikelola pemerintah dan Wahaha Group, sebuah raksasa minuman yang berbasis di Hangzhou yang didirikan oleh mendiang miliarder Zong Qinghou.
Namun harga yang sangat rendah dan kekhawatiran akan perang harga yang berkepanjangan telah menimbulkan kekhawatiran mengenai profitabilitas.
“Saya khawatir Nongfu Spring tidak akan menghentikan perang harga ini sampai mereka mendapatkan pangsa pasar yang signifikan, dan menjadi pemain utama di pasar air murni untuk mengancam para pesaingnya,” kata Shen Meng, Direktur Pelaksana Bank Investasi yang berbasis di Beijing.
Dia menambahkan bahwa promosi produk air barunya benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya. Tahun lalu, laba bersih Nongfu Spring melonjak lebih dari 40 persen dan tahun ke tahun menjadi 12 miliar yuan, sementara penjualan naik 28,4 persen menjadi 42,7 miliar yuan dari tahun 2022.
Jacky Tsang, Analis Ekuitas di Firma Riset Morningstar yang berbasis di Hong Kong, mengatakan penjualan tahun ini telah terpukul.
Sebab pada saat itu, beberapa konsumen di Tiongkok bersumpah untuk memboikot Nongfu Spring setelah Zhong dituduh meremehkan mantan mitranya, Wahaha Group. Akan tetapi, tuduhan itu dibantah oleh sang maestro.
Selain itu, beberapa pengguna internet mengkritik perusahaan tersebut karena pro-Jepang karena kemasan produk tertentu dianggap menyerupai arsitektur Jepang.
Akibatnya, penjualan produk air Nongfu Spring yang menyumbang sekitar setengah dari total pendapatan melambat pada April dan Mei. Dalam catatan tanggal 27 Juni, analis tersebut memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk penjualan tahun 2024 dari 18 persen menjadi 16 persen dengan alasan “perkiraan yang lebih rendah untuk segmen air.”
(SAN)