Partner Bisnis LeBron James Cari Dana Rp81,6 Triliun untuk Bikin Liga Basket Pesaing NBA

Kelompok investor yang dipimpin mitra bisnis LeBron James, Maverick Carter sedang mengumpulkan dana sebesar USD5 miliar untuk membentuk liga basket baru.

IDXChannel- Kelompok investor yang dipimpin mitra bisnis LeBron James, Maverick Carter sedang mengumpulkan dana sebesar USD5 miliar atau setara Rp81,6 triliun untuk membentuk liga basket baru pesaing NBA.

Dilansir Bloomberg, Kamis (16/1/2025), seorang sumber mengatakan dana itu akan dikumpulkan dari para pemodal swasta. Dia menyebut ada dua perusahaan yang telah diminta tolong untuk mengumpulkan dana yakni UBS Group AG dan Evercore Inc.

Dana itu kemungkinan berasal dari individu-individu kaya dan investor-investor institusional seperti sovereign wealth funds.

Selain itu ada beberapa tokoh yang disebut mendukung rencana itu yakni pendiri Skype, Geoff Prentice; mantan eksekutif Facebook, Grady Burnett, dan perusahaan investasi SC Holdings Jason Stein dan Daniel Haimovic.

Meski demikian, perwakilan dari Carter, UBS, SC Holdings, Prentice dan Burnett semua menolak menanggapi hal tersebut.

Sumber Bloomberg itu menyebut liga basket pesaing NBA ini terdiri dari enam tim pria dan enam tim wanita. Pertandingan akan  dimainkan di delapan kota di seluruh dunia dengan dua minggu di setiap kota.

Jadwalnya akan dibikin mirip dengan balapan Formula 1. Salah satu sasaran utamanya yakni Singapura.

Meski demikian, liga basket baru ini menghadapi tantangan berat. Sebab, NBA kembali melakukan ekspansi ke luar AS.

NBA kembali ke China setelah absen selama beberapa tahun,. Langkah ini menghidupkan kembali minat terhadap permainan ini di negara dengan ekonomi nomor dua di dunia tersebut. 

Popularitas yang telah mengakar itu berarti akan sulit bagi liga yang masih baru untuk bersaing untuk mendapatkan waktu tayang. Selain itu, NBA memainkan pertandingan musiman di Paris sejak 2020.

Lalu tim NBA, Celtics memainkan pertandingan pramusim di Abu Dhabi pada Oktober sebagai bagian dari perjalanan tahunan ketiga NBA ke ibu kota Uni Emirat Arab. Selain, NBA sedang mempertimbangkan untuk membuka kantor regional di Timur Tengah