ECOTAINMENT

Pekerja Pertamina Belajar Membatik di Sriekandi Patra Difablepreneur

Tim IDXChannel 19/04/2023 18:11 WIB

Para Perwira Penggerak Pertamina mengikuti kegiatan CSR bertajuk Energizing Difablepreneur Communtity di Workshop Sriekandi Patra Boyolali. 

Pekerja Pertamina Belajar Membatik di Sriekandi Patra Difablepreneur (FOTO: Dok Pertamina)

IDXChannel - Para Perwira Penggerak Pertamina mengikuti kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibilty (CSR) pada Selasa sore (18/4/2023) bertajuk Energizing Difablepreneur Communtity di Workshop Sriekandi Patra Boyolali. 

Salah satunya, Wawan tidak bisa menahan getaran tangannya saat mengukir motif batik di atas secarik kain putih menggunakan kuas. Namun hal itu tidak mengurangi keindahan hasil batiknya, justru menjadikan ciri khas pada karya yang dibuat oleh seorang penyandang disabilitas tuna daksa asal Boyolali bernama lengkap Darmawan.

Di sela kegiatan, Wawan membagikan kesannya menjadi pengajar batik pada kesempatan tersebut.

“Saya merasa senang, penyandang disabilitas seperti saya dapat menjadi pengajar keterampilan batik bagi orang lain, terutama kepada para Perwira Penggerak Pertamina,” tutur Wawan, Rabu (19/4/2023).

Perwira Penggerak Pertamina merupakan sebutan bagi pekerja Pertamina yang secara sukarela ikut serta dalam berbagai kegiatan sosial Pertamina, baik dalam program TJSL maupun program lainnya.

Manager CSR PT Pertamina (Persero) Dian Hapsari Firasati mengaku senang menjadi salah satu peserta pada kegiatan tersebut. Menurutnya, keterampilan yang dibagikan oleh para penyandang disabilitas pada program Sahabat Disabilitas Pertamina Difablepreneur telah menginspirasi dirinya beserta Perwira Penggerak Pertamina lainnya.

“Alih-alih Pertamina ingin memberikan motivasi dan inspirasi kepada para penyandang disabilitas untuk dapat berdaya melalui program TJSL, namun justru kami yang banyak terinspirasi oleh keterampilan kelompok Difablepreneur yang sungguh menembus keterbatasan,” kata Sari.

Dia menambahkan, kegiatan yang dijalankan merupakan bentuk silaturahmi sekaligus peringatan HUT Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke-25 yang jatuh pada 13 April 2023 lalu.

“Pada momentum bulan suci Ramadan serta peringatan Hari Jadi Kementerian BUMN, kami ingin bertegur sapa dengan kelompok masyarakat penyandang difabel sambil bertukar keterampilan dan pengetahuan satu sama lain, dari dan untuk Pertamina bersama Difablepreneur,” ujar Sari.

Pada kesempatan itu, salah satu Perwira Penggerak Pertamina juga mengisi sesi pengajaran terkait aspek safety (keamanan), khususnya terkait mitigasi insiden kebakaran yang mungkin dapat terjadi di lokasi workshop Difablepreneur maupun di rumah.

“Selain itu, kami juga memberikan beberapa bantuan sarana prasarana operasional kelompok Difablepreneur, di antaranya perlengkapan display produk untuk kelompok Sriekandi Patra, perlengkapan proyektor dan printer untuk kelompok Kresna Patra, serta peralatan las untuk kelompok Difabel Ampel,” tutur Sari.

Area Manager Communication, Relations, dan CSR Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengungkapkan program Difableprenuer merupakan salah satu program TJSL unggulan yang dijalankan Pertamina bersama masyarakat di sekitar Fuel Terminal Boyolali.

“Program ini telah dirintis sejak tahun 2018 dan hingga saat ini telah memberdayakan sedikitnya 350 penyandang disabilitas di Kabupaten Boyolali,” kata Brasto.

Dia menambahkan, program tersebut terus mengalami perkembangan dengan bertambahnya jumlah kelompok difabel yang dibina, dari semula satu kelompok menjadi tiga kelompok difabel dengan masing-masing kegiatan wirausaha.

“Di antaranya Kresna Patra dengan kegiatan menjahit, Sriekandi Patra dengan kegiatan membatik, dan Komunitas Difabel Ampel melalui kegiatan jasa antar (delivery) tabung gas Pertamina,” ucapnya.

Berdayakan Penyandang Disabilitas, Wujud Komitmen ESG dan Kontribusi Terhadap SDGs
Brasto menjelaskan program Sahabat Disabilitas Pertamina Difablepreneur yang dijalankan Pertamina merupakan wujud dari penerapan komitmen ESG (Environment, Social, Governance) sebagai entitas usaha. 

“Selain itu, program ini juga ikut berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya pada poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), poin 4 (Pendidikan Berkualitas), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), poin 10 (Berkurangnya Kesenjangan), poin 16 (Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh),” tutupnya. (RRD)

SHARE