ECOTAINMENT

Pelaku Usaha Kota Batu Tak Patok Harga Tinggi Demi Tarik Wisatawan Asing

Avirista M/Kontributor 07/08/2024 10:56 WIB

Pelaku usaha yang bergerak di sektor pariwisata terus berupaya menggaet wisatawan asing (wisman) berkunjung ke Kota Batu.

Pelaku Usaha Kota Batu Tak Patok Harga Tinggi Demi Tarik Wisatawan Asing. (Foto: Avirista/MNC Media)

IDXChannel – Pelaku usaha yang bergerak di sektor pariwisata terus berupaya menggaet wisatawan asing (wisman) berkunjung ke Kota Batu, Jawa Timur. Salah satunya dengan memberikan menurunkan harga produk atau jasa.

Dengan begitu, pariwisata di Kota Batu bisa menarik bagi wisatawan mancanegara. Sebab, harga yang ditawarkan antara wisman dan domestik sama.

Kebijakan ini berbeda jika dibandingkan dengan tempat-tempat wisata di daerah lain, yang mematok selisih lebih mahal bagi wisatawan mancanegara daripada wisatawan domestik.

"Kayak Selecta, hotel-hotel, dan tempat wisata di Batu itu menawarkan harga yang sama rate-nya, yang sama antara turis domestik dan asing. Jadi antara Wisnu (wisatawan nusantara) dan wisman itu sama," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi, Rabu (7/8/2024).

Lebih lanjut, dia mengatakan jumlah wisman yang berkunjung ke Kota Batu masih minim. Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan masih kurangnya wisatawan mancanegara datang ke sana.

Salah satu faktornya karena Kota Batu merupakan tujuan alternatif setelah Wisata Gunung Bromo.

"Wisatawan mancanegara tujuan favorit kan di Gunung Bromo, tapi nginapnya di Batu dan Malang, di Bromo cuma sehari, terus ke Batu dan Malang, dari malam sampai sore sampai siang baru balik ke sini," kata Sujud Hariadi pada Rabu (7/8/2024).

Dari pengamatannya, ada beberapa turis asing dari Belanda dan Jerman yang datang ke Taman Rekreasi Selecta. Apalagi ketika di negara asalnya tengah dilanda musim dingin atau musim panas.

Selain wisatawan Eropa, beberapa wisatawan asing dari Asia seperti Hong kong, Malaysia, dan Brunei Darussalam, juga sebenarnya ada, tapi secara akumulasi data tidak terekam.

"Saya enggak bisa ngomong okupansinya berapa, tapi ada. Di Selecta itu beberapa hari yang lalu ada, jika di sana lagi musim dingin, atau musim panas di Eropa, di sana ada dari Belanda, Jerman, cuma jumlahnya berapa kita enggak bisa memastikan," tuturnya.

Di sisi lain, Penjabat Wali Kota (Pj Walkot) Batu Aries Agung Paewai mengatakan secara jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke kotanya memang belum terekap. Tapi secara keseluruhan ada beberapa wisatawan mancanegara baik dari Asia Tenggara hingga Eropa berkunjung.

"Kita sudah mencoba rekapitulasi karena banyak hotel yang tidak melaporkan secara lengkap tentang kunjungan mereka. Kita sekarang sudah melakukan rekapitulasi, berapa kunjungan yang ada di Kota Batu," ujar Aries Agung Paewai, di sela-sela event wisata pada Rabu (7/8/2024) di Balai Kota Among Tani, Kota Batu.

Aries menambahkan, bila para wisatawan mancanegara ini biasanya berkunjung ke objek-objek wisata kuliner yang ada di Kota Batu. Ia bahkan pernah menemukan wisatawan asal Malaysia dan Singapura, serta beberapa negara di Asia Tenggara yang berkunjung ke Kota Wisata Batu.

"Kalau kita melihat di obyek-obyek kuliner itu seperti di alun-alun banyak tamu luar negeri yang datang. Apa itu dari Malaysia, Singapura, maupun negara lain yang datang ke Kota Batu," ujar dia.

Pihaknya terus mendorong agar seluruh elemen pelaku wisata di Kota Batu, terus berkreasi dan berinovasi untuk menarik wisatawan mancanegara. Apalagi dengan kemunculan berbagai wisata ikonik di daerah lain, yang tentu menjadikan persaingan lebih kompetitif.

"Saya minta kreativitas di seluruh obyek wisata. Kalau tidak dilakukan maka kita akan kalah dengan daerah lain," kata dia.

(Febrina Ratna)

SHARE