Penjualan Perusahaan Induk Gucci Turun Drastis Kuartal I-2025, Ini Penyebabnya
Kinerja keuangan grup barang mewah asal Prancis, Kering, merosot tajam pada kuartal I-2025.
IDXChannel- Kinerja keuangan grup barang mewah asal Prancis, Kering, merosot tajam pada kuartal I-2025. Penurunan disebabkan karena penjualan merek andalannya Gucci melemah.
Dilansir Channel News Asia, Kamis (24/4/2025), Kering mencatat penurunan penjualan sebesar 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi hanya 3,9 miliar euro (sekitar Rp67 triliun). Penurunan tajam ini disebabkan anjloknya penjualan Gucci hingga 25 persen di kuartal I-2025.
Gucci hanya mencatatkan pendapatan 1,6 miliar euro pada kuartal pertama. Gucci, yang selama ini jadi sumber utama pendapatan dan laba Kering mengalami kesulitan mempertahankan daya tariknya.
Meskipun sempat menikmati masa keemasan dengan gaya bohemian eklektik, tren tersebut kini mulai ditinggalkan konsumen. Upaya pembaruan terus dilakukan namun hasilnya belum membuahkan hasil.
Penunjukan Demna Gvasalia, yang sebelumnya dikenal karena kiprahnya di Balenciaga sebagai direktur kreatif baru Gucci menimbulkan tanda tanya besar di kalangan investor dan analis.
Banyak pihak meragukan kiprah Demna membalikkan nasib Gucci di tengah lesunya pasar barang mewah, terutama di Amerika Serikat dan China.
Menurut analis dari Bernstein, Luca Solca, menyebut data keuangan Kering menunjukkan proses kebangkitan Gucci masih jauh dari harapan. Dia menilai lemahnya permintaan global terhadap barang mewah akan membuat proses transformasi menjadi semakin sulit.
Dia bahkan memperkirakan Kering bisa mengalami penurunan hingga dua digit pada penjualan Gucci di kuartal II-2025.
Saat ini Kering menutup 25 toko Gucci selama kuartal I-2025 untuk mengendalikan biaya operasional tanpa memperburuk kondisi penjualan. Strategi ini menjadi bagian dari efisiensi yang sedang dijalankan sambil menunggu hasil dari langkah-langkah transformasi merek.
(Ibnu Hariyanto)