Perjalanan Karier Hotman Paris, Pengacara Kondang Langganan Artis dan Selebgram
Perjalanan karier Hotman Paris sang pengacara kondang langganan para artis memang sangat menarik untuk diulas.
IDXChannel - Perjalanan karier Hotman Paris sang pengacara kondang langganan para artis memang sangat menarik untuk diulas. Hampir semua masalah hukum didukung, mulai dari masalah perceraian hingga masalah hukum serius lainnya. Lahir di Ragboti, Sumatera Utara.
Pria ini dianggap sebagai salah satu pengacara paling terkenal di tanah air. Tidak semua orang dapat menggunakan layanan tersebut. Selain itu, Hotman Paris mematok harga mahal hingga Rp1,3 miliar per kasus yang diproses.
Mahalnya harga yang ditawarkan Hotman Paris memang sesuai dengan kemampuannya. Mereka yang menjadi pelanggan Hotman Paris sebagian besar adalah perusahaan besar. Selanjutnya, bidang keahlian utama Hotman Paris adalah hukum bisnis internasional.
Bahkan, dalam kasus yang melibatkan perusahaan pertambangan, Hotman Paris menerima fee hingga Rp160 miliar. Apalagi, pria nyentrik ini juga kerap tampil mengiringi cobaan yang dihadapi selebriti Indonesia.
Dengan referensi nilai tukar yang sangat baik, tidak heran jika Hotman Paris memiliki kekayaan bersih yang sangat besar. Hal itu terlihat dari gaya hidup mewah yang kerap ia tunjukkan. Ternyata, jumlah aset yang dimiliki Hotman Paris mencapai Rp4,5 triliun.
Sebenarnya, dalam pengakuan terakhirnya, Hotman mengungkapkan bahwa jumlah pajak yang harus dia bayarkan sebesar Rp30 miliar dan itu dilakukan ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan pengampunan pajak.
Perjalanan Karier Hotman Paris
Saat ini, pekerjaannya sebagai pengacara menjadi sumber penghasilan utama Hotman. Namun, siapa sangka remaja Hotman itu sama sekali tidak bercita-cita menjadi pengacara. Bahkan, dia menganggap mahasiswa hukum sebagai orang buangan. Dia juga menikmati menjadi arsitek dan dokter sebagai mimpi.
Untuk mewujudkan mimpinya, Hotman lulus ujian masuk Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun, ujian masuk berakhir dengan kegagalan. Akhirnya Hotman memilih kuliah di Fakultas Hukum Universitas Parahyangan Bandung. Meski memperlakukan fakultas hukum sebagai jurusan paria, Hotman tetap bisa menyelesaikan gelarnya hanya dalam waktu 3,5 tahun.
Setelah Hotman lulus dari sekolah hukum, salah satu rekan instrukturnya menyarankannya untuk pergi ke firma hukum OC Kaligis. Dia naik bus ke kantornya di sebuah kompleks perbelanjaan di Glodok dan melamar pekerjaan. Bekerja di Kaligis, Hotman memiliki pengalaman peradilan pertamanya.
Kemudian, pada tahun 1982, ia bergabung dengan firma pengacara senior Adnan Buyung Nasution, Nasution Lubis Hadiputranto. Hotman direkrut oleh Bank Indonesia karena prestasi akademiknya yang sangat baik. Dia berhenti setelah satu tahun, lalu berkata dia menyadari dia tidak akan pernah kaya di sana.
Pada tahun 1983, Hotman bekerja di Makarim dan Taira S, sebuah firma hukum bisnis internasional. Dari 1987 hingga 1998, ia memegang beberapa posisi untuk anak perusahaan Australia Freehill, Hollingdale dan Page. Pada tahun 1998, ia berbicara menentang pengacara asing di Indonesia. Dia meninggalkan Makarim dan Taira S untuk mendirikan perusahaan sendiri, Hotman Paris Hutapea and Partners pada tahun 1999.
Perusahaannya berfokus pada litigasi keuangan internasional dan penyelesaian sengketa. Dia terkenal karena membantu perusahaan-perusahaan Indonesia membatalkan utang luar negeri, seringkali dengan alasan bahwa pengaturan awal mereka ilegal menurut hukum Indonesia. Pada 15 April 2022, Hotman Paris mengundurkan diri dari Perhimpunan Advokat Indonesia alias Peradi. Kemudian bergabung dengan Dewan Pengacara Nasional Indonesia (DPN).
Hotman pernah mengatakan bahwa karir sebagai pengacara bisa menjadi mulia jika Anda memulai di sebuah firma hukum yang dijalankan oleh seorang pengacara terkenal. Kata-kata ini berdasarkan pengalaman Hotman sendiri. Setelah lulus dari Universitas Parahyangan, Hotman diterima bekerja di kantor hukum OC Kaligis yang telah lama dikenal sebagai pengacara papan atas.
Di kantor hukum ini, Hotman memang mendapatkan pengalaman berharga. Hanya saja gaji yang diterima Hotman cukup rendah, hanya Rp182.000 per bulan. Untuk aktivitas sehari-hari, Hotman juga memilih menggunakan bus umum. Tak lama berselang, Hotman pindah ke kantor Nasution Lubis Hadiputranto milik mendiang Adnan Buyung Nasution.
Karier Hotman terus semakin tinggi & bekerja pada beberapa firma aturan ternama, termasuk pada antaranya merupakan Makarim & Taira S dan firma aturan Australia Freehill, Hollingdale & Page. Pada tahun 1998, Hotman menentukan buat bekerja secara berdikari dan tahun 1999 berdirilah Hotman Paris Hutapea & Partners.
Lewat tempat kerja hukumnya, Hotman pernah menangani masalah akbar yang dihadapi sang perusahaan ternama. Beberapa perusahaan yang pernah sebagai klien Hotman pada antaranya merupakan Mayora Indah dan Asian Pulp & Paper (APP). (SNP)