ECOTAINMENT

Pimpinan Hybe Bang Si-hyuk Diperiksa Otoritas Korsel, Diduga Tipu Investor Soal IPO

Nia Deviyana 17/07/2025 20:26 WIB

Pengawas keuangan tertinggi Korea Selatan (Korsel) berencana melimpahkan Bang Si-hyuk, pendiri dan ketua Hybe sekaligus produser utama BTS, ke Kejaksaan.

Pimpinan Hybe Bang Si-hyuk Diperiksa Otoritas Korsel, Diduga Tipu Investor Soal IPO. Foto: Newsis.

IDXChannel - Pengawas keuangan tertinggi Korea Selatan (Korsel) berencana melimpahkan Bang Si-hyuk, pendiri dan ketua Hybe sekaligus produser utama di balik kesuksesan boyband BTS, ke kejaksaan. 

Regulator keuangan Korea Selatan, Komisi Jasa Keuangan (Financial Services Commission/FSC) yang berada di bawah Financial Supervisory Service/FSS menuduh bahwa, menjelang IPO pada 2020, Bang Si-hyuk bersama tiga eksekutif lainnya "menipu" investor agar menjual saham mereka kepada perusahaan investasi yang mereka kendalikan. 

Setelah pencatatan saham, mereka kemudian meraup keuntungan dari penjualan saham tersebut, menurut laporan Yonhap, dikutip Kamis (17/7/2025).

Hybe, dalam pernyataannya kepada Reuters, menyayangkan otoritas keuangan tidak menerima penjelasan dari Bang Si-hyuk, yang merupakan pemegang saham terbesar. 

Dalam penjelasannya, Bang mengatakan bahwa dia tidak mencoba mencari keuntungan pribadi dengan memanfaatkan rencana IPO. Namun, penjelasan tersebut tidak diterima.

"Meski kami menghormati keputusan otoritas keuangan, kami akan berupaya sebaik mungkin untuk secara proaktif menjelaskan berbagai spekulasi yang beredar dalam proses investigasi mendatang, demi memulihkan kepercayaan pasar maupun para pemangku kepentingan kami," demikian pernyataan Hybe.

>

Adapun FSS telah melakukan penyelidikan atas dugaan Bang yang dituduh menyesatkan investor Hybe (saat itu bernama Big Hit Entertainment) pada 2019, dengan mengatakan tidak ada rencana untuk mencatatkan agensi K-pop tersebut di bursa saham. 

Para investor tersebut kemudian menjual saham mereka kepada sebuah dana ekuitas swasta yang memiliki hubungan dekat dengan Bang.

FSS menilai bahwa pada saat itu, Hybe sebenarnya sedang mempersiapkan penawaran umum perdana (IPO), bahkan telah menunjuk auditor untuk proses pencatatan saham.

Nilai saham Hybe melonjak tajam ketika akhirnya resmi melantai di bursa utama Korea (Kospi) pada Oktober 2022, dengan valuasi mencapai 4,8 triliun won (sekitar USD 3,5 miliar), sehingga menyebabkan kerugian besar bagi para investor tersebut.

Selain itu, Bang dilaporkan menerima sekitar 400 miliar won setelah menyepakati pembagian 30 persen keuntungan dari penjualan saham dengan dana ekuitas swasta tersebut. 

Rincian dari perjanjian antara pemegang saham ini tidak diungkapkan selama proses IPO, yang dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap Undang-Undang Pasar Modal.

FSS saat ini sedang memeriksa apakah pernyataan Bang termasuk dalam pengungkapan informasi palsu, serta apakah informasi penting terkait IPO sengaja disembunyikan. Bang telah dipanggil pada akhir Juni untuk dimintai keterangan atas dugaan penyimpangan tersebut.

Otoritas keuangan juga menduga bahwa Bang mungkin menggunakan dana ekuitas swasta untuk menghindari aturan lock-up, yaitu peraturan yang dirancang untuk mencegah pemegang saham utama menjual saham dalam jumlah besar dalam waktu dekat setelah IPO.

(NIA DEVIYANA)

SHARE