Punya 206 Juta di Dunia, Twitter Raup Pendapatan Iklan hingga Rp17,2 Triliun
Dalam laporannya, Twitter menyebut 206 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi, di mana iklan yang dihasilkan mencapai Rp17,2 triliun.
IDXChannel - Dalam laporannya, Twitter menyebut 206 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi dan ini sesuai dengan target analis yang memperkirakan 205,9 juta pengguna. Sementara pengguna di AS turun 1 juta dalam 3 bulan terakhir.
Menurut data IBES dari Refinitiv, pengguna yang dilayani iklan, untuk kuartal kedua yang berakhir 30 Juni, sesuai dengan target analis 205,9 juta pengguna.
"Twitter melaporkan 206 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi (mDAU), istilahnya untuk pengguna yang dilayani iklan, untuk kuartal kedua yang berakhir 30 Juni, sesuai dengan target analis 205,9 juta pengguna," melalui keterangan tertulis dikutip dari Reuteurs, Minggu (25/7/2021).
Basis pengguna AS turun 1 juta selama tiga bulan dari kuartal sebelumnya karena siklus berita yang lebih ringan di Amerika Serikat dengan total pengguna di seluruh dunia sejalan dengan target Wall Street.
"Ke depan, perusahaan memperkirakan total pendapatan kuartal ketiga antara USD1,22 miliar hingga USD1,3 miliar, kira-kira sejalan dengan atau sedikit di atas perkiraan konsensus analis sebesar USD1,17 miliar,"
Total pendapatan, yang juga termasuk pendapatan yang diperoleh perusahaan dari lisensi data, naik 74% dari tahun ke tahun menjadi USD1,19 miliar atau setara dengan Rp17,2triliun (USD1 sama dengan Rp14.475), mengalahkan perkiraan analis sebesar USD1,07 miliar, atau setara dengan Rp15,5 triliun.
Twitter menambahkan bahwa kontrol privasi baru yang diterapkan Apple Inc pada bulan April untuk membatasi pengiklan digital dari melacak pengguna iPhone tanpa persetujuan mereka ternyata hanya memiliki dampak yang lebih rendah dari perkiraan pada pendapatan pada kuartal kedua.
"Perusahaan yang berbasis di San Francisco ini sekarang mengharapkan jumlah karyawan dan total biaya dan pengeluaran untuk tumbuh setidaknya 30% untuk setahun penuh, naik dari panduan sebelumnya sebesar 25%, karena berinvestasi dalam tim teknik dan produknya," tutup laporan itu. (TYO)