ECOTAINMENT

Rugi hingga Rp43 Triliun, Zuckerberg Yakin Metaverse Punya Masa Depan

Tangguh Yudha/MPI 03/05/2022 01:08 WIB

Meski proses pengembangannya telah membuat kerugian hingga Rp43 triliun, namun CEO Meta, Mark Zuckerberg tetap optimis dengan ambisinya membangun metaverse.

Rugi hingga Rp43 Triliun, Zuckerberg Yakin Metaverse Punya Masa Depan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Meski proses pengembangannya telah membuat kerugian hingga Rp43 triliun, namun CEO Meta, Mark Zuckerberg tetap optimis dengan ambisinya membangun metaverse. Meskipun baru-baru ini mengalami kerugian yang luar biasa, pria berdarah Yahudi itu tetap yakin akan berujung manis.

Seperti dilansir dari Investing, Senin (2/4/2022), diketahui bahwa Reality Labs, tim ahli Meta yang mengembangkan metaverse telah mengalami kerugian. Jumlahnya mencapai USD2,96 miliar atau setara Rp43 triliun.

Jika dibanding tahun sebelumnya, kerugian yang ditanggung pada kuartal pertama tahun ini hampir dua kali lipatnya, di mana pada kuartal pertama tahun 2021 lalu Meta hanya rugi USD1,83 miliar atau sekitar Rp40 triliun.

"Saya menyadari bahwa untuk mengembangkan metaverse ada harga yang harus dibayar, mengingat proyek ini belum pernah dibangun sebelumnya. Ini adalah paradigma baru untuk komputasi dan koneksi sosial," tulis Zuckerberg.

Sebagai informasi tambahan, Reality Labs saat ini berfokus pada pembuatan perangkat keras, perangkat lunak, dan konten konsumen yang berhubungan dengan metaverse. Hingga saat ini memang belum terlalu menonjol perkembanganya.

Menurut bocoran, perangkat VR yang berfungsi sebagai jembatan dunia metaverse baru akan tersedia tahun 2024. Itu pun tidak akan bisa langsung terhubung ke smartphone, melainkan membutuhkan perangkat pendukung lainnya yang berbentuk seperti smartphone dan gelang pintar yang dirancang oleh CTRL-Labs.

Perangkat VR ini diduga berbasis sistem operasi Android dan dapat menawarkan pengalaman VR penuh dengan visual 3D, pelacakan mata, kamera menghadap ke luar, audio stereo, bidang pandang yang relatif luas, dan tampilan gambar yang sangat baik.

Bagaimanapun, Zuckerberg, tampaknya melihat kehadiran perangkat ini sebagai hal yang sangat penting. Ini untuk merebut hati dunia setelah reputasinya semakin negatif karena masalah privasi, kontroversi konten, dan tekanan regulasi. (TYO)

SHARE