Sempat Ingin Dibeli Donald Trump, Ilmuwan Temukan Daratan Paling Utara Dunia
Para ilmuwan telah menemukan daratan paling utara di dunia. Ini merupakan sebuah pulau yang belum diberi nama di utara Greenland.
IDXChannel - Para ilmuwan telah menemukan daratan paling utara di dunia. Ini merupakan sebuah pulau yang belum diberi nama di utara Greenland.
Pulau yang baru ditemukan itu hanya memiliki ketinggian 30 sampai 60 meter di atas permukaan laut yang membuatnya terancam dapat hilang kapan pun.
Para peneliti datang ke daratan dalam sebuah ekspedisi pada bulan Juli 2021, dan awalnya mengira mereka telah mencapai Oodaaq, sampai sekarang pulau paling utara di planet ini.
"Kami diberitahu bahwa ada kesalahan pada GPS saya yang membuat kami percaya bahwa kami berdiri di Pulau Oodaaq," kata kepala misi, Morten Rasch dari departemen geosains dan manajemen sumber daya alam Universitas Kopenhagen seperti dikutip Sciencealert, Minggu (29/8/2021).
"Pada kenyataannya, kami telah menemukan sebuah pulau baru lebih jauh ke utara, sebuah penemuan yang hanya sedikit memperluas kerajaan Denmark," tambahnya. Oodaaq terletak sekitar 700 kilometer selatan Kutub Utara, sedangkan pulau baru berjarak 780 meter di utara Oodaaq.
Universitas Kopenhagen mengatakan dalam sebuah pernyataan Jumat malam bahwa pulau yang belum diberi nama itu adalah pulau di titik paling utara Greenland dan salah satu titik daratan paling utara di Bumi.
Sayangnya, pulau itu hanya memiliki ketinggian 30 sampai 60 meter di atas permukaan laut, dan sewaktu-waktu pulau itu bisa hilang ditelan laut. "Tidak ada yang tahu berapa lama pulau itu akan tetap ada. Karena itu bisa hilang begitu badai baru yang kuat melanda," kata Rasch.
Wilayah otonomi Denmark di Greenland telah menjadi berita utama dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada tahun 2019 ketika mantan Presiden AS Donald Trump mengatakan dia ingin membeli wilayah Arktik.
Proposal itu, yang digambarkan sebagai "tidak masuk akal" oleh pemerintah Denmark dan menyebabkan keributan diplomatik, tetapi juga mengisyaratkan minat Amerika yang baru di wilayah tersebut.
Ini juga sangat terpukul oleh perubahan iklim karena suhu yang lebih hangat telah mencairkan gletsernya, menyebabkan kenaikan permukaan laut yang mengkhawatirkan.
(SANDY)