ECOTAINMENT

Strategi RI Gelar Ajang Kelas Dunia untuk Tandingi Konser Taylor Swift di Singapura

Wiwie Heryani 14/03/2024 15:35 WIB

Sandiaga Uno optimistis RI bisa menggelar konser seperti Taylor Swift di Singapura yang digelar enam hari dan turut memberikan potensi dampak ekonomi besar.

Strategi RI Gelar Ajang Kelas Dunia untuk Tandingi Konser Taylor Swift di Singapura. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengaku optimistis Indonesia bisa menggelar konser seperti Taylor Swift di Singapura yang digelar enam hari dan turut memberikan potensi dampak ekonomi yang besar.

Hal tersebut berkaca dari kesuksesan konser Coldplay hingga Ed Sheeran yang digelar di Indonesia, baru-baru ini.

“Kalau kita laksanakan dengan baik, seperti Coldplay yang telah sukses di bulan November kemarin. Kemarin lumayan dampak ekonominya, seperti Ed Sheeran aja kita hitung di atas Rp150 miliar sampai Rp200 miliar,” ujar Sandiaga dalam jumpa pers bersama Kominfo, di Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Menurutnya, bukan tidak mungkin jika Indonesia bisa meraup potensi ekonomi hingga Rp6 triliun jika konser dilakukan berhari-hari.

“Berarti kalau ada satu konser yang bisa dua atau tiga hari dilaksanakan di Indonesia maka dampak ekonominya bukan mustahil dapat Rp1 triliun,” imbuhnya. 

Bahkan, Sandiaga juga memastikan pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk merencanakan penyelenggaraan konser hingga event besar dalam kurun waktu enam bulan hingga lima tahun mendatang.

“Saya yakin kemarin Pak Presiden juga sudah memberikan arahan langsung kepada saya untuk siapkan enam bulan ke depan dan lima tahun ke depan konser-konser besar, event-event olahraga, dan juga pertunjukkan seni dan budaya itu akan ditarik ke Indonesia,” tuturnya.

“Itu arahan langsung dari Pak Presiden, untuk kita siapkan nanti pemerintahan yang terpilih, kita bidiknya sekarang. Tapi nanti konsernya bisa di 2024 dan 2025,” lanjutnya.

Sandiaga lantas memaparkan strategi agar Indonesia tidak ‘kebobolan’ untuk bisa menggelar konser-konser bertaraf internasional, salah satunya seperti konser Taylor Swift di Singapura. 

Salah satunya yakni dengan membentuk konsorsium dengan beberapa negara besar untuk melakukan kesepakatan bersama dalam mendukung penyelenggaraan konser hingga event-event bertaraf internasional. 

“Strateginya agar jemput bola. Dan Pak Presiden juga menitipkan agar kita membentuk semacam konsorsium yang melibatkan negara-negara lain,” ungkapnya. 

“Ide awalnya itu negara-negara besar seperti Indonesia, India, China, mungkin juga melibatkan satu negara di Timur Tengah misalnya kita membentuk sebuah kesepakatan untuk mengundang dan menyediakan fasilitas yang mumpuni untuk konser-konser maupun kegiatan event-event besar dunia lainnya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, The Strait Times memperkirakan potensi ekonomi dari konser Taylor Swift yang digelar di Singapura selama enam hari berturut-turut bisa mencapai Rp4-6 triliun.

(YNA)

SHARE