Tak Sebagus The Hunger Games, Film Wish Hanya Raup USD45 Juta Sejak Ditayangkan
Wish akan menambahkan USD 17,3 atau sekitar Rp264 miliar di box office internasional dan dibuka hanya di 27 negara
IDXChannel - Wish serial film dari Disney, petualangan animasi terbaru selama hiburan akhir pekan ternyata penjualan tiketnya tidak sesuai ekspetasi.
Film ini mengalami penurunan USD19,5 atau sekitar Rp295 miliar pada akhir pekan. Sementara “The Hunger Gemes”: The Ballad of Songbirds and Snakes” dan Ridley Epik sejarah Scott “Napoleon” meraup USD 31,7 atau Rp482 miliar selama 5 hari.
Dilansir variety.com, Kamis (30/11/2023), menjelang akhir pekan dalam lima hari pertama peluncurannya “wish” hanya meraup USD35 juta hingga USD45 juta sejak peluncurannya.
"Namun penjualan tiket ini tidak seburuk kegagalan studio “Strange World” pada tahun 2022 (USD12 atau Rp186 miliar selama akhir pekan tradisional dan USD18 atau sekitar Rp279 miliar selama lima hari," seperti dikutip.
“Wish” akan menambahkan USD 17,3 atau sekitar Rp264 miliar di box office internasional dan dibuka hanya di 27 negara (sekitar 40% dari total penayangannya di luar negeri) sehingga total pendapatan globalnya menjadi USD49 juta.
Diketahui, “Wish” memiliki anggaran produksi sebesar USD200 atau sekitar Rp3,1 triliun dan diharapkan film keluarga ini akan tetap bertahan selama musim liburan seperti halnya “Elemental” musim panas ini yang berakhir jauh lebih kuat daripada yang diperkirakan pada akhir pekan pembukaannya yang mengecewakan.
Film epik peperangan “Napoleon,” yang senilai USD200 atau Rp3,1 triliun ini dibintangi oleh Joaquin Phoenix sebagai penguasa Prancis yang terkenal berada di posisi kedua dengan pendapatan USD 21 atau Rp326 miliar, lebih baik dari perkiraan pada akhir pekan dan USD 32,5 atau Rp497 miliar dalam lima hari pertama peluncurannya.
Secara global “Napoleon” yang menghasilkan USD78,8 atau sekitar Rp1,2 triliun. Sebuah studio tradisional tidak akan senang dengan keuntungannya “Napoleon” Hal yang sama berlaku untuk “Killers of the Flower Moon” karya Martin Scorsese, yang juga menelan anggaran sebesar USD 200 atau Rp3,1 triliun bagi Apple dan telah meraup USD 151 atau sekitar Rp2 triliun secara global.
“Meskipun perolehan box office bagus untuk genre ini, biaya produksinya sangat besar untuk jenis film ini,” ucapnya David A. Gross, yang menjalankan perusahaan konsultan film Franchise Entertainment Research.
Dengan buruknya awal penayangan dari “Wish” dan “Napoleon,” juara akhir pekan lalu “The Hunger Games: Ballad of Songbirds and Snakes” kembali menduduki posisi teratas Prekuelnya.
Film ini dibintangi oleh Rachel Zegler dan Tom Blyth dalam petualangan aksi yang terjadi beberapa dekade sebelum kedatangan Katniss Everdeen menambahkan USD 28,8 atau sekitar Rp435 miliar selama akhir pekan dan USD 42 atau Rp652 miliar, sejak Rabu Ini telah menghasilkan USD 98,3 atau sekitar Rp1,5 triliun di Amerika Utara dan hampir USD 200 atau Rp3,1 secara dunia.
Kembalinya Lionsgate ke Panem yang tidak menguntungkan seperti namun prekuelnya menelan biaya USD 100 atau Rp1,5 miliar, sehingga memiliki posisi yang baik dalam pertunjukan teatrikalnya.
Meskipun “The Ballad of Songbirds and Snakes”. berdasarkan buku Suzanne Collins tahun 2020 telah dipasarkan sebagai film mandiri di dunia “Hunger Games”, dapat diasumsikan bahwa studio tersebut berharap untuk mengunjungi kembali dunia yang menakutkan di sekuel dan spin-off mendatang.
“Film ini membuka serangkaian kemungkinan tak terbatas yang bisa dilakukan Suzanne, dan bahwa Lionsgate bisa ikut dengannya,” ujar Adam Fogelson, wakil ketua Lionsgate Motion Picture Group, setelah film tersebut dirilis.
Diposisi urutan nomor 4 “Trolls Band Together” dari Universal dan DreamWorks Animation dengan USD 17,5 atau sekitar Rp264 miliar dan USD 25,3 atau sekitar Rp388 miliar sejak akhir pekan.
Tigakuel animasi tersebut, yang telah meraup USD 64,4 atau hampir Rp1 triliun hingga saat ini, kemungkinan besar akan mengurangi jumlah penonton “Wish”, karena film ramah anak tersebut menargetkan demografi yang sama.
“Trolls 3” telah meraup USD 145 atau sekitar Rp.2,2 triliun di seluruh dunia setelah dua akhir pekan dirilis dan biaya produksinya relatif ekonomis USD 95 atau Rp1,4 triliun.
Film yang bertemakan liburan “Thanksgiving” dari Sony menempati posisi urut kelima dengan USD 7,1 atau sekitar Rp108 miliar pada akhir pekan dan USD 11,1 atau sekitar Rp170 miliar selama lima hari. Film berperingkat R berdarah ini telah menghasilkan USD 24 juta hingga saat ini, yang merupakan angka yang lumayan mengingat biaya produksinya hanya USD 15 atau sekitar Rp233 miliar.
Dalam sejarah box office yang sangat bagus “Five Nights at Freddy’s” menjadi rilisan Blumhouse dengan pendapatan kotor tertinggi sepanjang masa dengan USD 283,1 atau sekitar Rp4,4 triliun, melampaui penghitungan global film thriller M. Night Shyamalan tahun 2016 “Split” (USD 278,7,atau sekitar Rp4.3 triliun).
“Meskipun jumlah penonton Thanksgiving secara keseluruhan lebih rendah dibandingkan sebelum tahun 2020, hasil minggu ini cukup menggembirakan bagi bioskop menjelang akhir tahun,” ujarnya analis senior Comscore Paul Dergarabedian.
(Penulis Magang Sigit Sri Wibowo)
(SAN)