ECOTAINMENT

Terlahir dengan Sendok Emas, Ini Profil Lima Anak Konglomerat di Indonesia

Shifa Nurhaliza 13/09/2021 15:34 WIB

Kumpulan konglomerat di Indonesia seperti Djarum Group, Lippo Group, sampai Salim Group, mulai alihkan kepemilikan perusahaannya pada generasi penerus.

Axton Salim (Instagram)

IDXChannel – Kumpulan konglomerat di Indonesia seperti Djarum Group, Lippo Group, sampai Salim Group, mulai alihkan kepemilikan perusahaannya pada generasi penerus. Beberapa tampak figur muda yang mulai tampil ke publik dan memegang sejumlah posisi strategis pada perusahaan milik konglomerat tersebut.

Sewajarnya generasi penerus, kepemimpinan strategis dari perusahaan milik konglomerat di Indonesia dialihkan pada keturunannya saat usianya sudah mulai dewasa. Pasalnya, tidak mudah bagi keluarga konglomerat yang berhasil membangun bisnisnya sendiri dan sulit untuk menjalani bisnis orang tuanya.

Lalu siapa sajakan keturunan konglomerat di Indonesia tampil muda, keren, dan memiliki banyak ide brilian dalam dunia bisnis. Simak ulasan berikut ini, 5 anak konglomerat di Indonesia.

1. Martin Hartono
Merupakan anak dari konglomerat pemilik kerajaan perusahaan Djarum Grup, Budi Hatono. Dikutip dari Okezone, Senin (13/9/2021), berbeda dengan ayahnya Martin dikenal lebih senang berinvestasi pada perusahaan internet. Pasalnya, Martin memandang bisnis internet di Indonesia memiliki potensi yang besar.

Menjabat sebagai CEO Global Digital Prima (GDP) Ventures, sebuah bisnis keluarga berbasis internet, Martin juga rajin berinvestasi pada sejumlah startup. Untuk diketahui, Hartono bersaudara ini memiliki kekayaan capai USD37,2 miliar atau setara Rp519,4 triliun.

2. John Riady
Akhir tahhun 2019 lalu, pendiri Lippo Grup, Mochtar Riady, meminta bantuan cucunya, John Riady untuk menyelamatkan perusahaannya yang terancam tenggelam karena tersandung masalah utang. Strategi yang diluncurkan adalah dengan rights issue sebesar USD788 juta untuk penjualan aset perusahaan dan pembayaran kembali utang.

Karena strategi tersebut, perusahaan kembali terselamatkan dan sahamnya melonjak 37% semenjak John Riady diangkat menjadi Direktur Utama PT Lippo Karawaci Tbk. Dimana obligasinya juga mengalami kekuatan. Untuk diketahui, mengutip Bloomberg, Senin (13/9/2021), John Riady merupakan lulusan Wharton School, sempat pesimis perusahaan keluarganya ini bisa berlanjut, dimana sebelumnya perusahaan tersandung kasus korupsi pembangunan Meikarta.

3. Jesslyn Widjaja
Seorang perempuan generasi ke tiga dari pendiri Sinar Mas Goup Eka Tcipta Widjaja, pada tahun 2011 mulai bergabung dengan salah satu anak perusahaan grup Sinar Mas yaitu Golden Agri-Resources Ltd yang berfokus pada pemanenan, pemrosesan, distribusi, dan penjualan minyak sawit mentah.

Jesslyn menempuh pendidikan pada University of California Los Angeles, dilanjutkan pada University of Pennsylvania-The Wharton School.

4. Axton Salim
Merupakan putra dari Anthony Salim, juga merupakan generasi ke tiga dari pemilik Salim Group, dimana produknya terkenal sampai ke mancanegara yaitu Indomie. Seorang lulusan University of Colorado ini, disiapkan untuk menggantikan posisi sang ayah, namun prosesnya memang panjang.

Axton tercatat sebagai direktur non-eksekutif dari Indofood Agri Resources, dan sejak 2017 Axton minisiatir untuk startup Block71, sebuah fasilitas inkubator kerjasama dengan Salim Group yang menghubungkan pelaku startup Indonesia dengan Singapura.

5. Jacqueline Michelle Sampoerna
Seorang putri sulung Putera Sampoerna yang merupaka orang terkaya di Indonesia nomor 14 versi majalah Forbes. Jacqueline merintis karirnya dari bawah di perusahaan sang ayah. Dirinya juga pernah menjadi direktur di Sampoerna Jones Design.

Kini karirnya berkecimpung pada dunia filantropis dengan menjadi chairperson pada yayasan Putera Sampoerna Foundation (PSF). Dimana awalnya, Jacqueline fokus pada pendidikan pada yang membutuhkan. Kemudian PSF bertransformasi menjadi yayasan dengan tujuan memberdayakan masyarakat di bidang pendidikan, perempuan, entrepreneurship, hingga kemanusiaan. (FIRDA/NDA)

SHARE