Tiga Fakta Unik di Balik Film Garapan Sutradara Joko Anwar
Kepiawaian Joko Anwar dalam membuat sebuah film tak perlu lagi dipertanyakan.
IDXChannel - Kepiawaian Joko Anwar dalam membuat sebuah film tak perlu lagi dipertanyakan. Sederet judul laris manis dan diminati banyak penikmat sinema layar lebar.
Terbaru, Pengabdi Setan 2: Communion yang merupakan sekuel dari Pengabdi Setan pertama.
Jalan cerita unik dan totalitas akting pemain memang menjadi dua hal menarik dalam film-film Joko Anwar. Pasca menonton film garapan Joko Anwar, banyak penonton menduga-duga atau berteori.
Berikut, hal-hal yang kerap dibahas Netizen usai menonton film garapan Joko Anwar.
1. Benang Merah antara satu film dengan film lainnya
Sebagian orang percaya bahwa ada benang merah di setiap film Joko Anwar. Misalnya saja jika memperhatikan kembali film Pengabdi Setan (2017) menghadirkan karakter yang telah muncul di film-film Joko Anwar sebelumnya.
Tokoh tersebut adalah ustadz yang diperankan Arswendi Nasution. Sebelumnya, karakter ustadz yang sama juga hadir dalam film Kala (2007) dan juga Pintu Terlarang (2009).
Selain ustadz, tokoh Bapak juga ikut disorot. Selepas Ibu meninggal Bapak dikisahkan pergi ke luar kota.
Dugaan penonton mengarah pada Bapak meninggalkan anak-anaknya bukan untuk bekerja melainkan menemui sekte sesat yakni Herosase. Sekte ini terletak di sebuah gedung dan dikisahkan pula dalam film Pintu Terlarang.
Uniknya, teori penonton ini seolah cukup terbukti dengan hadirnya Pengabdi Setan 2: Communion. Sang Bapak memang tergabung dalam sekte sesat yang berada di rumah susun.
Beralih dari Film Pengabdi Setan ke Gundala. Ada tokoh bernama Pengkor, yang dikisahkan berasal dari panti asuhan keji.
Ada pendapat muncul bahwa gedung panti asuhan yang dahulu ditempati Pengkor adalah Herosase. Balik lagi, Herosase sendiri sudah tak asing bagi penton Pintu Terlarang yang tayang pada tahun 2009.
2. Seringkali Ada Tokoh Ibu Hamil
Sadar atau tidak, tokoh ibu hamil atau berkaitan dengan kehamilan kerap muncul dalam film-film Joko Anwar. Masih ingat bukan, dalam film Pengabdi Setan, Ibu rela ikut sekte demi hamil dan memiliki anak?
Tak hanya itu, ada pula film Kala yang menyuguhkan adegan seorang wanita hamil ditabrak truk, Joni dalam film 'Janji Joni' mengantarkan seorang ibu hamil, film Perempuan Tanah Jahanam ada bagian yang menceritakan ibu hamil melahirkan buah hati tanpa kulit, dan masih banyak lagi ibu hamil lainnya.
Mengutip dari berbagai sumber, Joko Anwar berpendapat bahwa tak bisa dipungkiri banyak orangtua ingin memiliki buah hati karena tuntutan masyarakat sekitar. Ya, seperti disadari bersama, sebagian orang masih berpikir sukses dalam rumah tangga salah satunya adalah memiliki anak.
3. Menulis Naskah di Kuburan Hingga Stasiun
Saat berbincang dengan Ernest Prakasa dalam YouTube HAHAHA TV, Joko Anwar mengaku lebih sulit menulis naskah ketimbang menyutradarai sebuah film.
"Kalau menulis lu butuh ketenangan diri tergantung bagaimana environment lo yang cocok untuk menulis" ujar Joko Anwar dikutip pada Jumat (12/8/2022).
Bagi Joko Anwar, dirinya merasa cocok untuk menulis naskah di tempat-tempat tertentu, salah satunya kuburan. Ya, sutradara Pengabdi Setan ini memang pernah menulis naskah di kuburan, tapi bukan kuburan di Indonesia.
Selain kuburan, stasiun dan juga bandara juga pernah dipilih Joko Anwar sebagai lokasi saat dirinya hendak menulis naskah.
"Ada beberapa fase, ketika gue nulis skenario harus melihat muka orang dan muka orang itu spesifik. (misal) muka orang terburu-buru, makanya dulu gue sering nulis di stasiun bus atau bandara" lanjutnya.
(NDY)