Tiga Negara Ini Rogoh Kocek Dalam Untuk Jelajahi Luar Angkasa
Tiga negara maju ini tidak keberatan untuk merogoh kocek yang dalam untuk tetap bisa mengembangkan proyek di luar angkasa.
IDXChannel – Luar angkasa memang menyimpan sejuta rahasia dan menarik untuk dijelajahi. Tidak heran, banyak negara maju yang mendirikan badan eksplorasi ruang angkasa untuk melakukan penelitian lebih dalam lagi.
Semakin berkembangnya teknologi dan didukung dengan beratnya medan dan fasilitas yang dibutuhkan, tentu saja eksplorasi luar angkasa membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Meski begitu, beberapa negara maju ini tidak keberatan untuk merogoh kocek yang dalam untuk tetap bisa mengembangkan proyek di luar angkasa. Berikut tiga negara yang merogoh kocek dalam untuk proyek antariksa:
1. Amerika Serikat – NASA
The National Aeronautics and Space Administration (NASA) memiliki tugas untuk mengembangkan dan mengoperasikan berbagai program luar angkasa dari AS. Mulai pada tahun 1958, saat ini NASA sangat optimis akan mendaratkan manusia di bulan pada tahun 2024. Dikutip dari Reuters, Kamis (26/8/2021), perjalanan ke bulan akan menghabiskan dana hingga USD2 miliar atau setara Rp29 triliun.
2. Jepang – JAXA
Rencana Badan Antariksa Eropa (ESA) kolaborasi dengan Badan Antariksa Jepang (JAXA) untuk meneliti planet Merkurius terwujud. Kedua lembaga tersebut mengirimkan pesawat luar angkasa khusus dalam roket jenis Ariane 5. Adapun penelitian ini menghabiskan dana hingga USD1,5 miliar atau setara Rp22,7 triliun untuk proyek merkurius yang diperkirakan tiba pada tahun 2025.
3. Rusia – Roscosmos
Rusia merupakan negara yang mengalokasikan dana cukup besar dalam eksplorasi luar angkasa. Dimana dana riset Rusia tumbuh 144% sepanjang 2008 hingga 2013. Terbarunya, Rusia dan China sedang bersatu untuk membuat pangkalan penelitian di bulan serupa Lunar Gateway milik NASA. Dimana hal ini menghabiskan dana hingga Rp1.440 triliun. (TIA)