Tiket Presale Coldplay Ludes Kurang dari Sejam, Intip Jejak Rendah Karbon Konser Chris Martin Cs
Tiket presale konser Coldplay telah dimulai pada hari ini, Rabu (17/5/2023). Dalam waktu kurang dari satu jam, seluruh kategori tiket telah habis terjual.
IDXChannel – Tiket presale konser Coldplay telah dimulai pada hari ini, Rabu (17/5/2023). Dalam waktu kurang dari satu jam, seluruh kategori tiket yang dijual telah habis terjual.
Band asal London, Inggris, ini akan menggelar konser “Music of The Spheres” di Gelora Bung Karno pada 15 November 2023 mendatang.
Tak hanya kualitas musiknya, Coldplay adalah satu band yang peduli dengan isu lingkungan.
Beberapa tahun lalu, Coldplay dikabarkan membatalkan konser di Jakarta karena menilai Indonesia tak serius mengatasi masalah lingkungan seperti kebakaran hutan.
Konser musik memang memberi dampak buruk bagi lingkungan. Satu studi menemukan bahwa, di Inggris saja, konser dan pertunjukan langsung menghasilkan 405.000 ton emisi gas rumah kaca setiap tahun.
Sementara laporan tahun 2019 menemukan bahwa rata-rata tur DJ yang menggunakan transportasi udara memancarkan 35 ton CO2 per tahun.
Ada tiga prinsip keberlanjutan dalam konser Music of The Spheres Coldplay.
Pertama, reduce (mengurangi), dengan memangkas emisi CO2 hingga 50% dibandingkan dengan konser 2016-2017.
Kedua, reinvent (menciptakan), yakni mendukung penuh teknologi baru berbasis energi hijau.
Ketiga, restore (mengembalikan) dengan membiayai proyek lingkungan yang bisa mengembalikan jejak karbon yang dihasilkan selama tur.
“Kami berjanji untuk mengurangi emisi langsung tur lebih dari 50% dibandingkan dengan tur kami sebelumnya (2016-17), dan bekerja sama dengan mitra dan pemasok kami untuk mengurangi dampak dan emisi mereka sebanyak mungkin,”kata manajemen Coldplay dikutip dari website resmi mereka.
1. Transportasi Ramah Lingkungan
Coldplay berupaya mengurangi emisi gas CO2 sebesar 50% dalam perjalanan konser mereja dibandingkan tur mereka sebelumnya sepanjang 2016 hingga 2017).
Bahkan, band yang digawangi Chris Martin dkk ini juga membentuk tim ahli untuk menyelidiki dampak lingkungan serta jejak karbon dari tur mereka terdahulu. Ini dapat membantu pengurangan emisi secara lebih efektif.
Perihal logistik, Coldplay bekerja sama dengan perusahaan logistik DHL sebagai Mitra Logistik Resmi tur untuk meminimalkan emisi dari pengangkutan dan transportasi.
Untuk mendukung transportasi dan logistik berkelanjutan, DHL akan mendukung tur tersebut dengan menawarkan solusi meminimalkan emisi terkait logistik dan dampak lingkungan lainnya.
Mulai dari penggunaan bioenergi untuk bahan bakar pesawat hingga penggunaan kendaraan listrik di darat.
“Kami berjanji untuk menarik emisi yang tidak dapat dihindari sesuai dengan Prinsip Oxford untuk penggantian kerugian karbon Net-Zero Aligned,” kata manajemen Coldplay dalam websitenya.
Semua penerbangan yang berhubungan dengan Music of The Spheres World Tour, komersial maupun charter juga menggunakan bahan bakar berkelanjutan.
Bahan bakar ini diklaim mampu mengurangi emisi perjalanan udara hingga 80% dibandingkan bahan bakar biasa dan terbuat dari limbah terbarukan.
2. Desain Pertunjukan Hemat Energi
Coldplay juga menggunakan desain pertunjukan hemat energi melalui sejumlah inisiatif teknologi hijau.
Coldplay sempat menggunakan lantai dansa kinetik dan sepeda statis yang dapat menyalurkan energi langsung dari para penggemar di kerumunan menjadi baterai yang menggerakkan berbagai elemen pertunjukan pada konser di Glendale, Arizona.
Coldplay juga bermitra dengan BMW dalam menggunakan baterai pertunjukan pertama yang dapat diisi ulang.
Baterai BMW jenis i3 merupakan sumber tenaga yang dapat didaur ulang yang memberi daya pada pertunjukan energi terbarukan. Sederhananya, baterai BMW i3 ini berfungsi sebagai power bank.
Baterai pertunjukan ini akan menyediakan tenaga listrik yang diperlukan selama pertunjukan langsung. Kolaborasi antara BMW dan Coldplay dapat menjadi tolok ukur baru dan bisa menjadi cetak biru untuk seluruh industri live music.
3. Melibatkan Fans Jajal Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Band beranggotakan empat personil ini juga mendanai program tanam pohon, salah satunya dengan menanam 1 pohon untuk 1 tiket yang terjual. Coldplay juga disebut terlibat mendanai berbagai program reboisasi, konservasi, regenerasi tanah, penangkapan/penyimpanan karbon (DACCS), dan energi terbarukan.
Coldplay juga menyediakan gelang LED penonton yang menjadi ciri khas konser mereka yang juga ramah lingkungan.
Gelang LED ini terbuat dari 100% bahan nabati yang dapat dikompos. Produksinya pun akan dikurangi hingga 80%, yaitu dengan cara mengumpulkan, mensterilkan, dan mengisi ulang daya gelang setelah konser selesai.
Ini dapat menjadi percontohan bagi para fans Coldplay untuk menjajal gaya hidup ramah lingkungan sehari-hari. (ADF)