Viral Usai Dipakai Messi, Ini Lima Fakta Menarik Jubah Bisht Arab
Jubah bisht Arab banyak menarik perhatian publik setelah dikenakan oleh Lionel Messi saat Piala Dunia 2022.
IDXChannel - Jubah bisht Arab banyak menarik perhatian publik setelah dikenakan oleh Lionel Messi di atas podium sambil mengangkat Trofi kemenangan Argentina pada Piala Dunia 2022.
Lalu apa fakta menarik dari jubah bisht? Simak uraiannya sebagaimana dilansir dari laman muslim.okezone.com, pada Jumat (30/12/2022).
1. Berasal dari bahasa Persia
Nama jubah bisht berasal dari bahasa Persia. Dilansir dari laman Arab News, Bisht pertama kali dibuat dengan jahitan tangan di Persia yang kemudian masuk dan terkenal di Tanah Arab ketika para pembuat bisht ini datang ke Arab Saudi untuk ibadah haji ataupun umrah.
2. Awalnya hanya pakaian tradisional pria Arab
Jubah bisht yang terbuat dari bahan dasar benang wol atau sutera berwarna krem, putih, coklat, atau hitam.
Awalnya bisht hanya digunakan bangsa Arab pada musim dingin, tapi seiring berkembangnya zaman, kini menjadi pakaian kebesaran yang dikenakan untuk menghadiri acara formal. Jubah bisht merupakan pakaian tradisional pria Arab Saudi.
3. Hanya dipakai orang dengan strata sosial menengah ke atas
Karena ini termasuk pakaian kehormatan di negara Arab, pemakaian jubah bisht ini menunjukkan strata sosial menengah ke atas di kalangan bangsa Arab. Yang biasanya hanya digunakan oleh politikus, tokoh agama, atau pejabat di Jazirah Arab.
Dai muda Ustadz Aan Candra Talib pun menjelaskan sejarah jubah bisht Arab melalui akun Instagram-nya. Ia menyebut bisht atau baju kebesaran Arab Saudi biasa dipakai oleh keluarga kerajaan pada acara-acara formal atau sebagai cenderamata yang tidak sembarangan. Dapat disimpulkan bahwa jubah bisht ini berfungsi sebagai penanda status sosial seseorang di tengah masyarakat apakah dia seorang agamawan, negarawan, atau bangsawan.
4. Proses pembuatan yang handmade
Dalam proses pembuatannya, ada tiga tipe embroidery yang diaplikasikan, yaitu jahitan benang emas, jahitan benang silver, dan jahitan sutra. Jubah hitam dengan jahitan emas tersebut menjadi bisht yang paling populer, setelahnya baru jubah dengan jahitan krem dan putih. Kalangan pria Arab yang lebih muda lebih suka mengenakan bisht berwarna biru, abu-abu, dan marun. Sedangkan generasi yang lebih tua dan berumur lebih favorit memakai bisht hitam, coklat, dan krem.
5. Harganya mencapai miliaran rupiah
Desain yang terlihat simpel namun elegan ini ternyata di banderol dari harga 100 dinar atau sekira Rp5,08 juta hingga 200 ribu dinar atau sekitar Rp 10,16 miliar. Bisht handmade termahal biasanya dibuat untuk kalangan tertentu, seperti keluarga kerajaan, politikus, dan kalangan ningrat.
(DES/ Rita Hanifah)