Wamenparekraf Angela Bahas Potensi Kuliner Indonesia dengan Michelin, Netizen: Baso Aci Bisa Menduni
Tidak hanya pariwisata yang menjadi harapan bagi perekonomian Indonesia. Belakangan ini, sektor kuliner juga mengalami perkembangan pesat.
IDXChannel - Tidak hanya pariwisata yang menjadi harapan bagi perekonomian Indonesia. Belakangan ini, sektor kuliner juga mengalami perkembangan pesat.
Hal ini menjadi babak baru bagi perkembangan kuliner Indonesia. Pekan lalu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo baru saja mengelar rapat dengan tim Michelin Guide membahas potensi kuliner Nusantara.
"Pekan lalu, Wamenparekraf @angelatanoesoedibjo bertemu dengan perwakilan dari food guide ternama dunia @michelinguide. Pertemuan tersebut membahas perihal potensi keberagaman kuliner Indonesia dan teknik promosi agar kuliner Tanah Air semakin terkenal di dunia," tulis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada pernyataan resminya di Instagram, Jumat (13/3/2021).
"Kali ini kedatangan perwakilan dari Michelin untuk membahas potensi mempromosikan kuliner Indonesia yang beragam. Tidak hanya restoran besar namun juga street food. Sebagai 'food guide' yg dikenal wisatawan dunia, tentunya menarik sekali jika ada Michelin guide di sini. Gimana menurut teman2 pencinta kuliner?" tulis Instagram @angelatanoesoedibjo.
Seperti diketahui Michelin Guide merupakan buku panduan perjalanan yang dibuat khusus oleh Michelin untuk para pelanggannya. Penggagasnya adalah Andre Michelin yang menerbitkan buku panduan edisi pertama pada tahun 1900-an.
Buku panduan itu memuat daftar restoran terbaik dan termahal di dunia, termasuk daftar chef-chef terbaik. Untuk menghasilkan daftar yang kredible, Michelin membentuk tim khusus yang mereka sebut inspektor.
Para inspektor ini dilatih secara khusus, untuk mengunjungi banyak restoran di seluruh dunia untuk mencari yang terbaik. Setidaknya ada lima kriteria penilaian yang membuat restoran atau tempat makan masuk dalam daftar Michelin Guide.
Lima kriteria itu antara lain, kualitas bahan yang digunakan, rasa dan teknik memasak, kepiawaian koki yang memasak, harga, dan jumlah pengunjung yang konsisten.
Penilaian dilakukan secara diam-diam tanpa diketahui sang pemilik restoran. Oh ya! Para inspektor tidak memasukkan dekorasi tempat sebagai elemen penilaian mereka. Itulah sebabnya banyak kedai-kedai kelima yang masuk dalam daftar Michelin Guide bahkan menyabet predikat Michelin Star.
Lalu bagaimana dengan kuliner Indonesia?
Bila menilik pertemuan yang baru saja dilakukan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, sepertinya pihak Michelin Guide telah menyadari, Indonesia memiliki begitu banyak potensi kuliner Nusantara yang dapat dimasukkan ke dalam daftar mereka.
Pertemuan ini sontak mencuri perhatian para pelaku dan pencinta kuliner Nusantara. Beberapa di antara mereka bahkan memberikan sejumlah rekomendasi kuliner yang memang pantas mendapat Michelin Star.
"Rawon, rendang, ayam betutu, taliwang, ayam woku, gado-gado siram wajib masuk," tulis akun widtyg24.
"Wow tidak sabar melihat makanan Indonesia mendapatkan Michelin Star," tulis akun tasasip.
"Min, bisakah baso aci mendunia seperti halnya rendang?," tanya akun dwiarsn.
"Wah ternyata Indonesia makin terkenal dan makin dikenal di dunia. Sangat bangga dah," tulis akun this_is__leo.
"Jempol buat Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, dan saran saya kembangkan makanan kecil kita dan buat satu tempat pasar malam yang semua jual makanan kecil Indonesia di tempat pariwisata. Penataan tempat sangat penting dan menjual makanan harus menjaga kebersihan," saran akun edys0916es.
(Sandy)