ECOTAINMENT

WhatsApp Batal Hapus Akun yang Tidak Mau Setor Data Pribadi

Intan Rakhmayanti 09/05/2021 15:55 WIB

Rencana WhatsApp menghapus atau mengnonaktifkan akun apabila tidak bersedia menerima kebijakan privasi maksimal pada 15 Mei 2021 batal dilakukan.

WhatsApp Batal Hapus Akun yang Tidak Mau Setor Data Pribadi

IDXChannel - Rencana WhatsApp menghapus atau mengnonaktifkan akun apabila tidak bersedia menerima kebijakan privasi maksimal pada 15 Mei 2021 batal dilakukan. Hal ini buntut protes keras dari para penggunanya beberapa waktu lalu.

Diketahui aplikasi obrolan milik Facebook itu awalnya memperkenalkan kebijakan privasi yang diperbarui pada Januari melalui pop-up untuk pengguna.

Namun, setelah mendapat reaksi keras dari pengguna, mereka memutuskan peluncuran pada 8 Februari, kemudian ditunda lagi dan akhirnya akan benar-benar belaku 15 Mei mendatang.

Perusahaan mengatakan pada saat itu bahwa jika pengguna tidak menerima kebijakan privasi baru, akun mereka akan dinonaktifkan untuk sementara.

Dan untuk mengaktifkan akun, mereka harus menerima kebijakan tersebut. Akhirnya banyak pengguna yang menyatakan keberatan dengan kebaijakan itu dan memilih pindah ke aplikasi obrolan lain seperti Telegram dan Signal sebagai bentuk protes.

Baru-baru ini dalam sebuah pernyataan, perusahaan mengatakan tidak akan menonaktifkan akun apa pun tetapi akan terus mengingatkan mereka untuk menerima kebijakan tersebut.

"Meskipun sebagian besar pengguna yang telah menerima persyaratan layanan baru telah menerimanya, kami menghargai beberapa orang yang belum memiliki kesempatan untuk melakukannya," kata WhatsApp, dikutip dari laman The Next Web, Minggu (9/5/2021).

Perusahaan menyatakan bahwa tidak ada akun yang akan dihapus pada 15 Mei karena pembaruan kebijakan tersebut. Selain itu, tidak ada satu pun akun yang akan kehilangan fungsionalitas WhatsApp.

"Kami akan menindaklanjuti dengan pengingat kepada orang-orang selama beberapa minggu ke depan," ujar perusahaan.

WhatsApp menetapkan bahwa meskipun tidak akan menghapus akun, tapi mereka yang belum menerima kebijakan terbaru akan mulai kehilangan fitur inti aplikasi — seperti tidak dapat mengakses daftar obrolan, dan pada akhirnya berhenti mendapatkan pemberitahuan pesan.

Perusahaan tidak menyebutkan berapa minggu mereka akan mulai membatasi fitur-fitur tersebut. (RAMA)

SHARE