Dorong Pariwisata Berkelanjutan, 10 Desa Wisata Raih Sertifikasi Nasional
Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan Bakti BCA mensertifikasi 10 desa wisata berkelanjutan sepanjang 2025
IDXChannel - Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan Bakti BCA mensertifikasi 10 desa wisata berkelanjutan sepanjang 2025. Program ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas, daya saing, dan tata kelola desa wisata berbasis prinsip keberlanjutan.
Sertifikasi dilakukan melalui mekanisme audit sesuai indikator pariwisata berkelanjutan yang diatur dalam Permenparekraf Nomor 9 Tahun 2021. Penilaian dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Indonesia Sustainable Tourism Council (LS Pr-ISTC) terhadap desa wisata berstatus maju dan mandiri yang telah memiliki rekam jejak prestasi nasional maupun internasional.
Empat desa tersertifikasi melalui program Kementerian Pariwisata, yakni Desa Wisata Wanurejo (Magelang), Krebet (Bantul), Les (Buleleng), dan Senaru (Lombok Utara). Sementara enam desa lainnya memperoleh sertifikasi melalui dukungan CSR Bakti BCA, meliputi Desa Wisata Dayun (Siak), Kreatif Terong (Belitung), Tamansari (Banyuwangi), Pentingsari (Sleman), Taro (Gianyar), serta Bilebante (Lombok Tengah).
Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono menyatakan, sertifikasi ini menjadi langkah penting dalam mendorong pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan. “Kami meyakini inisiatif ini dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dari 10 desa yang meraih sertifikat, enam di antaranya merupakan Desa Bakti BCA,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan, Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan menjadi instrumen penting untuk memastikan desa wisata Indonesia naik kelas. “Sertifikasi ini tidak hanya menjadikan desa wisata sebagai destinasi unggulan, tetapi juga memastikan pengelolaannya memperhatikan keberlanjutan lingkungan, pelestarian budaya, serta pemberdayaan masyarakat setempat. Kami mengapresiasi dukungan BCA dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan,” kata Widiyanti.
Program Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs), dengan menitikberatkan keseimbangan aspek ekonomi, sosial-budaya, dan kelestarian lingkungan.