Investasi Lingkungan Progresif MIND ID Group Jadi Barometer Pertambangan Nasional
Apresiasi ini menegaskan peran strategis MIND ID sebagai pionir pengelolaan tambang yang bertanggung jawab
IDXChannel - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq menilai PT Vale Indonesia Tbk, anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, sebagai contoh nyata investasi lingkungan yang progresif dan berkelanjutan. Apresiasi ini menegaskan peran strategis MIND ID sebagai pionir pengelolaan tambang yang bertanggung jawab, sekaligus diharapkan menjadi barometer bagi industri pertambangan di Indonesia.
Hanif menekankan komitmen Vale Indonesia yang menempatkan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari budaya perusahaan. Vale secara konsisten mengalokasikan dana khusus untuk investasi lingkungan tanpa bergantung pada besaran produksi. Dengan pendekatan tersebut, upaya perbaikan dapat dilakukan sejak awal, sehingga potensi kerusakan bisa dicegah.
“Saya melihat betapa seriusnya investasi lingkungan yang dijalankan. Vale mendesain kapasitas lingkungannya tanpa menghitung berapa produksi tahunan,” ujar Hanif. “Ini bukan sekadar pujian. Saya melihat langsung dokumen, bahkan menyaksikan rehabilitasi di Sorowako,” tambahnya.
Kementerian LHK berharap langkah-langkah Vale maupun anggota MIND ID lainnya tidak semata-mata demi penghargaan seperti Proper Emas, melainkan menjadi wujud panggilan hati untuk menjalankan amanat konstitusi sekaligus melindungi Ibu Pertiwi.
Hanif juga menaruh harapan besar agar MIND ID mampu menjadi pemimpin dan penentu standar bagi industri pertambangan nasional. “Harapan saya, MIND ID bisa benar-benar menjadi contoh dan barometer pengelolaan tambang di Indonesia,” tegasnya.
Hingga 2024, Vale Indonesia telah mereklamasi 3.800 hektare lahan di Sulawesi dengan menanam lebih dari 5 juta pohon serta menyemai 2,2 juta bibit lokal. Selain itu, Vale mengoperasikan tiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) – Larona, Balambano, dan Karebbe – dengan kapasitas total 365 MW, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Tidak berhenti di situ, Vale juga menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan limbah B3 dan non-B3. Sepanjang 2024, seluruh limbah non-B3 berupa slag nikel berhasil dimanfaatkan kembali 100 persen.