Laba MUF Meroket 225% di Tahun 2022
Pertumbuhan volume kredit dan juga peningkatan jumlah nasabah yang dilayani menjadi salah satu faktor keberhasilan meningkatnya laba MUF.
IDXChannel - Selepas pandemi Covid-19, kinerja PT Mandiri Utama Finance (MUF) terus bertumbuh melesat luar biasa dengan mencatatkan kinerja positif di akhir tahun 2022 dengan membukukan kenaikan jumlah laba fantastis hingga 225% menjadi Rp333 miliar dibandingkan laba tahun lalu sebesar Rp102.36 miliar.
Pertumbuhan volume kredit dan juga peningkatan jumlah nasabah yang dilayani menjadi salah satu faktor keberhasilan meningkatnya laba MUF. Pada hari Anniversary MUF ke-8, Stanley Setia Atmadja selaku Direktur Utama MUF menyatakan pencapaian kinerja MUF yang luar biasa di tahun 2022 tersebut didukung oleh percepatan efektifitas perluasan jaringan kantor melalui izin pembiayaan Konvensional dan izin UUS untuk akselerasi kontribusi rekanan mitra MUF yang tersebar luas, termasuk dukungan dari dealer kendaraan mobil, motor, baik baru maupun bekas.
Perolehan laporan keuangan positif MUF juga terlihat dari perubahan tingkat saldo piutang pembiayaan (managed) tahun 2022 yang mengalami pertumbuhan dengan mencatat angka di Rp 24.51 triliun, atau naik sekitar 47.5% dari Rp 16.62 triliun di tahun sebelumnya. Rasio kredit macet berhasil ditekan dan tetap terjaga di bawah persentase 1%. Adapun tingkat persentase nilai Return of Equity (ROE) secara keseluruhan di 2022 naik dari 143.3% menjadi 44.5%, dan ini memberikan kontribusi yang sangat positif bagi stakeholders.
Atas kinerja ini, MUF diapresiasi oleh Bank Mandiri dengan penganugerahan award “The Most Profitable Subsidiaries of The Year 2022” dan “The Highest Contribution Achiever of The Year 2022”. Kesuksesan yang sudah di gapai MUF saat ini tidak lepas dari upaya transformasi digital yang telah dimulai sejak tahun 2020, yang fokus mengedepankan prinsip kehati-hatian dan pengembangan fitur layanan customer experience dalam pencapaian penyaluran pembiayaan new booking yang sebelumnya berada di Rp 11.60 triliun di 2021, melesat hingga menyentuh angka Rp 17.90 triliun pada akhir 2022 atau meningkat sebesar 54.3% (year-on-year/yoy).