IHSG Bangkit Ditopang Saham BBNI Akan Stock Split
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada sesi I, Senin (14/8/2023). Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun 0,27% ke 6.861,08.
IDXChannel- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada sesi I, Senin (14/8/2023). Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun 0,27% ke 6.861,08. Nilai transaksi mencapai Rp4,92 triliun dan volume perdagangan 9,50 miliar saham. Di tengah tekanan IHSG yang di topang oleh saham perbankan big caps, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk /BBNI/ berhasil bertahan di zona hijau sendirian ditengah rencana perseroan yang bakal memecah nominal sahamnya (stock split) dengan rasio 1:2. Tidak hanya IHSG, Rupiah juga melemah dan melewati level Rp15.300 per USD. Titik terlemah disentuh oleh rupiah di posisi Rp15.337 per USD atau tertekan 0,83% dan menjadi posisi terlemah sejak 23 Maret 2023.
Dari sisi sentimen, IHSG terkoreksi siang ini setelah dirilisnya inflasi AS pada periode Juli 2023, di mana inflasi AS kembali naik.Tidak hanya CPI, inflasi produsen (producer price index/PPI) AS juga mengalami kenaikan. PPI AS di Juli 2023 meningkat ke 0,8% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya 0,2% (yoy) dan ekspektasi pasar yang memperkirakan tumbuh 0,7% (yoy). Data ini membuat pasar berekspektasi bahwa The Fed masih akan mempertahankan sikap hawkish di tahun ini. Di sisi lain para pelaku pasar juga nantikan FOMC untuk pertemuan Juli lalu dikamis dinihari Waktu Indonesia Barat.