IDXTAINMENT

Ubud Gianyar Segera Jadi Destinasi Gastronomi Pertama di Dunia

Fahmi Abidin 13/06/2019 14:45 WIB

Dalam waktu dekat Ubud Gianyar akan menjadi destinasi gastronomi (kuliner) pertama di dunia.

Ubud Gianyar Segera Jadi Destinasi Gastronomi Dunia. (Foto: Ist)

IDXChannel – Dalam waktu dekat Ubud Gianyar akan menjadi destinasi gastronomi (kuliner) pertama di dunia. United Nations World Tourism Organization (UNWTO) akan segera melakukan penilaian kelayakan Ubud.

Dijelaskan Lead Experts dari UNWTO Roberta Garibaldi, ada tiga tahap yang perlu dilalui sebelum Bali menjadi destinasi gastronomi dunia versi UNWTO. Yang pertama adalah inventarisasi aset dan atraksi gastronomi termasuk memetakan kesiapan industri dan pelaku usaha. Kemudian, dilakukan verifikasi dan analisis dengan metode yang cukup detil, termasuk wawancara kepada semua stakeholders gastronomi, mulai dari dari produsen hingga konsumen.

Dua tahapan ini nantinya berlangsung selama delapan hari di Ubud, Gianyar, dan sekitarnya. Sedangkan penyebaran kuisioner akan dilakukan secara online dalam jangka waktu tiga pekan. Tahap yang terakhir adalah pemberian rekomendasi pada stakeholders guna meningkatkan standar dan kualitas. Selanjutnya, penerapan hasil rekomendasi ini akan dinilai kembali awal Agustus 2019.

Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif, kuliner sudah berkontribusi sebanyak 42% dari total 16 sektor ekonomi kreatif. Namun Menteri Pariwisata Arif Yahya berharap sertifikasi mampu meningkatkan lagi kontribusi dengan datangnya wisatawan mancanegara.

"Saya ingin Indonesia punya destinasi kuliner kelas dunia, untuk itu kita butuh sertifikasi. Untuk menjadi pemain global harus menggunakan standar global," tegas Arif di Jakarta (11/6).

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Vita Datau menambahkan, sebagai organisasi dunia, UNWTO memiliki anggota 157 negara. Hal ini tentu akan mendongkrak wisatawan mancanegara jika nantinya Bali diresmikan.

Sayangnya, meskipun telah menggelontorkan dana hingga Rp4miliar untuk persiapan sertifikasi, Kemenpar belum juga memproyeksikan besaran kontribusi peningkatan kunjungan wisatawan dari destinasi gastronomi ini. (*)

SHARE