INSPIRATOR

2 Cerita Inspiratif tentang Waktu yang Sangat Memotivasi 

Ratih Ika Wijayanti 02/01/2024 14:41 WIB

Ada banyak cerita inspiratif tentang waktu yang bisa Anda jadikan motivasi dalam hidup. 

2 Cerita Inspiratif tentang Waktu yang Sangat Memotivasi. (Foto: MNC Media) 

IDXChannel – Ada banyak cerita inspiratif tentang waktu yang bisa Anda jadikan motivasi dalam hidup. 

Waktu adalah sesuatu yang berharga dalam kehidupan kita. Kita tidak akan pernah tahu kapan waktu kita akan selesai di dunia. Oleh karena itu, hargailah waktu dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat selagi kita masih memilikinya. 

Berikut ini IDXChannel merangkum deretan contoh cerita inspiratif tentang waktu yang bisa menyadarkan kita untuk selalu menghargainya. 

Deretan Cerita Inspiratif tentang Waktu 

Beberapa contoh cerita inspiratif tentang betapa berharganya waktu dalam kehidupan kita antara lain sebagai berikut. 

1. Membeli Waktu Ayah

Suatu hari, ada seorang ayah yang selalu sibuk. Ia selalu pulang bekerja pada pukul 21.00 malam. Ia bahkan tak memiliki waktu untuk keluarganya. Sepulang kerja, ia sangat lelah hingga tak sempat bermain atau bercengkrama dengan sang anak. 

Suatu hari, ketika sang ayah sampai di rumah, anaknya yang berusia 8 tahun sedang menunggunya di depan pintu rumah. Sang anak pun sudah menunggu ayahnya cukup lama.

“Kok belum tidur?” tanya Ayah kepada anaknya.

Biasanya si anak memang sudah tertidur setiap kali sang ayah pulang dan baru bangun ketika ayahnya tengah bersiap berangkat ke kantor di pagi hari.

“Aku menunggu Papa pulang karena aku mau tanya tentang berapa sih gaji Papa sebenarnya?”, kata sang anak.

Ayahnya pun tampak bingung. 

“lho, tumben, kok nanya gaji Papa segala? Kamu mau minta uang ya?”, jawab sang ayah kepada sang anak.

“Hmmm, nggak Papa, aku cuma ingin tahu saja” kata anak tersebut.

Sang ayah pun menjelaskan tentang gajinya kepada sang anak. 

“Oke baiklah, nak. Jadi, setiap hari Papa ini kerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000. Kalau dihitung rata-rata setiap bulan ada 25 hari kerja, maka gaji Papa sekitar berapa coba?”tanya sang ayah kepada anaknya.

Si anak pun terdiam. Ia kemudian berlari mengambil kertas dari meja belajar. Sementara itu, ayah melepas sepatu dan mengambil minuman. Ketika sang ayah menuju ke kamar untuk ganti pakaian, sang anak pun mengikutinya.

“Jadi kalau satu hari papa dibayarnya sebesar Rp400.000 untuk 10 jam, berarti satu jam papa digaji Rp40.000 dong?”

“Iya, nak, Benar! Kamu pintar, sekarang tidur ya, ini sudah malam!”

Tapi sang anak tetap tidak mau beranjak. “Papa, aku boleh pinjam uang Rp10.000 Papa nggak?”

“Ini sudah malam nak, buat apa kamu minta uang malam-malam begini? Sudah, ya.  besok pagi saja ya, sekarang kamu tidur saja!”

“Tapi Papa…” kata sang anak.

“Sudah, Nak. Sekarang tidur” bujuk sang ayah. 

Si anak pun langsung berbalik menuju kamarnya dengan raut wajah yang sedih. Tak tega melihat anaknya tampak sedih, ayah pun menghampiri anaknya di kamar. Anak kecil itu sedang terisak-isak menangis sambil memegang uang Rp30.000.

Sambil mengelus kepala anaknya, sang ayah pun berkata, 

“Maafin papa ya, Nak. Kenapa kamu minta uang saat malam-malam begini? Besok kan masih bisa. Jangankan Rp10.000, lebih dari itu juga Papa kasih. Memang uangnya mau kamu buat beli apa?”

“Papa, aku nggak ingin minta uang. Aku cuma pinjam saja. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku”.

“Iya, iya, tapi buat apa?” tanya sang ayah.

“Aku menunggu Papa untuk pulang hari ini dari jam 8 pagi. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Aku mau main bersama Papa satu jam saja, Pa. Aku mohon. Mama sering bilang kalau waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu papa. Aku buka tabunganku, tapi cuma ada Rp30.000. Kata papa, satu jam Papa dibayar Rp40.000. Jadi, aku pinjam uang Papa Rp10.000, pa. 

Sang ayah pun langsung tertegun. Ia terdiam dan kehilangan kata-kata seketika. Ia pun langsung memeluk erat anak kecilnya sambil berlinang air mata. Mendengar perkataan dari anaknya, sang ayah pun langsung terenyuh. 

Ayah pun langsung melihat wajah sang anak dan kembali memeluknya erat sambil berkata, “Maafkan Papa sayang ya, Papa sayang kamu. Maafkan Papa yang selalu sibuk”, kata sang ayah. Sang ayah pun akhirnya menemani sang anak hingga ia tertidur pulas. 

2. Hargailah Waktu yang Kita Miliki

Pada suatu hari, ada seorang pemuda yang bernama Arman. Ia adalah seorang pemuda yang rajin dan pekerja keras. Ia selalu berusaha untuk memanfaatkan waktunya dengan sebaik mungkin.

Suatu hari, Arman sedang berjalan-jalan di taman ketika ia bertemu dengan seorang kakek tua. Kakek tua itu pun sedang duduk di bangku sambil memandangi matahari terbenam.

Arman menghampiri kakek tua itu dan bertanya, "Kakek, apa yang sedang kakek pikirkan?" 

Kakek tua itu tersenyum dan menjawab, "Aku sedang memikirkan tentang waktu."

"Waktu?" tanya Arman. "Apa yang spesial tentang waktu?"

Kakek tua itu menjawab, "Waktu adalah hal yang paling berharga yang kita miliki. Waktu tidak bisa diulang kembali. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu kita dengan sebaik-baiknya."

Arman pun mengangguk-angguk. Ia mulai berpikir tentang apa yang dikatakan oleh kakek tua itu.

"Kakek, apa yang bisa kita lakukan untuk memanfaatkan waktu kita dengan sebaik-baiknya?" tanya Arman.

Kakek tua itu menjawab, "Kita harus memiliki tujuan hidup yang jelas. Jika kita memiliki tujuan hidup yang jelas, kita akan lebih termotivasi untuk memanfaatkan waktu kita dengan sebaik-baiknya."

"Selain itu, kita juga harus memiliki disiplin diri. Dengan disiplin, kita akan bisa fokus pada tujuan hidup kita. Dan yang terakhir, kita harus selalu belajar dan berkembang. Dengan belajar dan berkembang, kita akan menjadi pribadi yang lebih baik."

Arman pun mendengarkan dengan seksama apa yang dikatakan oleh kakek tua itu. Ia merasa bahwa kakek tua itu benar. Waktu adalah hal yang paling berharga yang kita miliki. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu kita dengan sebaik-baiknya.

Arman pun bertekad untuk memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya. Ia mulai belajar lebih giat dan bekerja lebih keras. Ia juga mulai membantu orang lain yang membutuhkan.

Arman terus berusaha untuk memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya. Ia percaya bahwa dengan memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya, ia akan dapat mencapai tujuan hidupnya.

Itulah dua cerita inspiratif tentang waktu yang bisa Anda jadikan motivasi dalam hidup agar dapat memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. 

SHARE