INSPIRATOR

2 Kisah Inspiratif Polisi yang Enggan Terima Suap, Rela Memulung Demi Tambah Penghasilan

Kurnia Nadya 23/02/2023 16:29 WIB

Bagi masyarakat, polisi identik dengan oknum yang menurunkan kepercayaan. Namun masih ada polisi yang bersedia mencari pekerjaan sampingan yang jujur.

2 Kisah Inspiratif Polisi yang Enggan Terima Suap, Rela Memulung Demi Tambah Penghasilan. (Foto: MNC Media)

IDXChannelKisah inspiratif pun bisa datang dari satuan kepolisian. Citra polisi di Indonesia tak pernah selamanya baik, seringkali kasus-kasus yang melibatkan oknum kepolisian tayang di pemberitaan, sehingga menurunkan kepercayaan publik. 

Namun, dari jutaan anggota kepolisian, ada beberapa polisi yang menunjukkan citra baik. Mereka diapresiasi lantaran alih-alih menerima suap—dari nominal kecil hingga besar—para polisi ini justru melakukan pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan. 

Polisi-polisi ini tak malu melakukan pekerjaan yang biasanya dipandang sebelah mata. Asalkan bermanfaat dan halal, mereka terus menjalankan pekerjaan sampingan ini dengan senang hati. 

Dilansir dari Sindonews.com (23/2), berikut ini adalah kisah inspiratif para polisi yang melakukan pekerjaan sampingan demi menambah penghasilan. 

Kisah Inspiratif Polisi Punya Kerjaan Sampingan 

Aiptu Wayan Sudiarna

Polisi pertama adalah Aiptu Wayan Sudiarna, saat cerita tentang pekerjaan sampingannya ini ditayangkan oleh Sindonews, Wayan bekerja di Polsek Gerokgak, Buleleng, Bali. Ia adalah polisi aktif, namun juga membuka Tempat Pembuangan Akhir. 

Wayan tak hanya membuka TPA di atas lahan pribadinya, ia pun turut memulung sampah untuk dipilah-pilah. Wayan juga kerap mengajak putrinya untuk memilah sampah di TPAnya setiap pagi sebelum ia bertugas ke kantor polsek. 

Alasan Wayan membuka TPA di atas lahan pribadinya adalah karena TPA milik Pemkab Buleleng di desa lain telah penuh. Ia berinisiatif untuk menggunakan lahannya sebagai TPA agar para pemulung tetap dapat mencari rezeki. 

Seiring waktu berjalan, truk-truk sampah dari desa-desa lain mulai berdatangan untuk membuang sampah di TPA milik Wayan. Ia hanya memasang tarif Rp25.000 per hari untuk pembuangan sampah di TPA miliknya. 

“Kebetulan ini supaya saya ada pekerjaan, selain itu masyarakat sekitar sini juga mau bekerja sama,” tuturnya. 

Bripka Seladi 

Cerita kedua datang dari Brigarir Kepala Seladi. Kisah inspiratif tentang Seladi dan pekerjaan sampingannya tayang pada 2016. Saat itu, Seladi bertugas di Satpol Lalu Lintas Polres Malang. Kini, ia telah purna tugas.

Sama seperti Aiptu Wayan, Bripka Seladi juga memulung sampah di sela-sela kesibukannya sebagai polisi. Dilansir dari Sindonews.com (23/2), Ia mulai memulung sampah pada 2006, dan awalnya, ia hanya mengumpulkan sampah di Mapolres Malang Kota, juga di beberapa toko. 

Pertama kali memulung, Seladi hanya mengantongi Rp25.000, namun penghasilan itu kian lama kian bertambah seiring waktu berjalan. Tadinya, Seladi menjual sampah-sampah yang telah ia pilah ke pengepul barang bekas, namun beberapa tahun kemudian pengepul yang mendatangi Seladi untuk membeli sampah. 

Mulanya saat awal-awal memulung, para pengepul itu tidak tahu bahwa Seladi adalah anggota kepolisian. Namun lama kelamaan mereka mengetahuinya, sebab sering bertemu dengan Seladi bertugas di jalan.

Seladi mengaku tak pernah malu dengan pekerjaan sampingannya ini. Ia memutuskan untuk memulung demi menambah penghasilan, untuk memenuhi kebutuhan biaya hidup dan pendidikan ketiga anaknya. 

Setelah beberapa tahun menjadi pemulung, Seladi mulai mengerti jenis sampah yang masih bernilai jual. Pada 2008 akhirnya ia menyewa rumah yang kondisinya sudah rusak untuk dijadikan tempat penampungan dan pemilahan sampah. 

Dari usahanya itu, Seladi mempekerjakan dua orang warga untuk membantunya memilah sampah. Bahkan terkadang anaknya pun ikut turun tangan memilah-milah sampah di rumah tersebut. 

Berkat pekerjaan sampingannya itu, Seladi berhasil menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi. Putra pertamanya bahkan bercita-cita untuk menjadi polisi juga, sebab ia sangat bangga pada integritas yang dijungjung sang ayah. 

Demikianlah dua kisah inspiratif para polisi yang tak menerima suap dan rela memulung untuk menambah penghasilan. (NKK)

SHARE