3 Sosok di Balik Stockbit, Bikin Platform Investasi untuk Kikis Kesenjangan Literasi Keuangan
Sosok di balik Stockbit adalah tiga rekan yang ingin meningkatkan tingkat literasi keuangan masyarakat.
IDXChannel—Sosok di balik Stockbit adalah tiga orang rekan, yakni Wellson Lo, Sigit Kouwagam, dan Johny Susanto. Ketiganya berniat untuk mempersempit kesenjangan literasi keuangan di masyarakat dengan membangun Stockbit.
Belakangan ini, Stockbit dan dua sekuritas lain dijatuhi sanksi peringatan tertulis oleh BEI lantaran belum sepenuhnya menerapkan ketentuan pedoman penilaian kelayakan implementasi standardisasi brokerage office system (BOFIS) anggota bursa, serta ketentuan pengendalian internal.
Secara tak langsung, sanksi ini adalah teguran kepada Stockbit dan dua sekuritas lainnya untuk segera memperbaiki sistemnya. BEI memberi waktu untuk semua pihak pembenahan.
BEI juga optimistis semua pihak yang ditegur akan melakukan perbaikan secara maksimal. Bursa efek juga telah berdiskusi dengan anggota bursa terkait waktu perbaikan sistem.
Terlepas dari teguran yang diterima, Stockbit adalah platform investasi saham yang kini sudah cukup populer, terutama di kalangan investor muda. Selain sistemnya yang mudah digunakan, pendekatan yang dilakukan juga berhasil menyentuh kawula muda untuk melek investasi.
Lantas, siapakah sosok di balik Stockbit?
Sosok di Balik Stockbit: Ingin Masyarakat Makin Melek Investasi
Dilansir dari east.vc (Eastventure.id) pada Kamis (10/11), pendirian Stockbit diawali dari kesadaran tentang rendahnya tingkat literasi keuangan di kalangan masyarakat, yang pada akhirnya memengaruhi tingkat inklusi keuangan di Indonesia.
Stockbit pertama kali muncul pada 2013. Sigit menyadari bahwa rendahnya tingkat inklusi keuangan di Indonesia tak lepas dari produk investasi ritel kurang memadai dan kurang dikelola dengan baik.
Sehingga Wellson, Sigit, dan Johny berniat untuk membuat jejaring media sosial dan platform investasi Stockbit. Platform ini mulanya adalah jejaring sosial yang mewadahi investor ritel dan investor institusi, sehingga semua pihak bisa saling berbagi informasi.
Dengan jejaring tersebut, diharapkan kesenjangan informasi mengenai seluk-beluk investasi dapat perlahan terkikis. Stockbit memberdayakan investor ritel lewat berita, informasi, dan analisa yang membantu para investor untuk membuat keputusan.
Forum Stockbit saat itu kian besar, bahkan menjadi forum sosial investor saham terbesar di Indonesia. Lantaran komunitas makin kuat, para pendiri memutuskan untuk membuat aplikasi investasi saham.
Hingga 2021, Stockbit dan Bibit (aplikasi investasi reksadana) menaungi 1 juta investor ritel di 500 kota lebih di Indonesia. Pengguna Stockbit dan Bibit berada di Jawa, 17% di Sumatera, dan sisanya di pulau-pulau lain.
Wellson Lo, salah satu pendiri, adalah lulusan University of Melbourne dan Monash University. Ia pernah bekerja di KPMG Singapura sebagai senior audit associate, juga di Indonesia Finance Today, dan J Resource Asia Pacific Tbk.
Sedangkan Sigit Kouwagam, adalah lulusan Nanyang Technological University Singapore, Questrom School of Business Boston University, dan Harvard Extension School.
Sementara Johny Susanto adalah lulusan Monash University. Ia pernah bekerja sebagai web programmer di Melbourne University Zoology Departmen dan SMS Central Australia, dan menjadi web developer di JomSocial.
Demikian ulasan singkat mengenai sosok di balik Stockbit. (NKK)