4 Cerita Inspiratif Pebisnis Penyandang Disabilitas, Gerak Terbatas namun Sukses Raup Untung
Perjuangan para pebisnis penyandang disabilitas menjadi cerita inspiratif yang memberikan pelajaran berharga bagi banyak orang.
IDXChannel—Cerita inspiratif tentang para penyandang disabilitas yang berhasil melakoni bisnis untuk sumber penghidupan dapat menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang. Membuktikan bahwa dengan keterbatasan pun, mereka dapat menggerakkan bisnis seperti orang lain.
Penyandang disabilitas kerap dianggap berbeda karena memiliki fungsi tubuh yang tak sama seperti orang-orang pada umumnya. Keterbatasan itu diakibatkan oleh beragam sebab, di antaranya adalah kondisi bawaan sejak lahir atau karena dampak penyakit yang diderita pada usia tertentu.
Namun, para penyandang disabilitas ini tetap berupaya untuk hidup layaknya orang-orang lain pada umumnya. Tak jarang, beberapa di antaranya malah berhasil mengelola bisnis dan mempekerjakan banyak orang.
Seperti apa cerita inspiratif tentang para pelaku usaha penyandang disabilitas ini? Dilansir dari koinworks.com (24/2), berikut ini cerita-cerita mereka.
Cerita Inspiratif, Keterbatasan Tak Halangi Tekad
Habibie Afsyah
Habibie Afsyah adalah seorang pria kelahiran 1988 yang mengidap Muscular Dystrophy Progressive. Penyakit itu membuatnya lumpuh, sehingga ia memiliki bentuk tubuh yang tidak sempurna, ia harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas.
Namun keterbatasannya ini tak lantas membuatnya menyerah pada keadaan. Alih-alih berdiam diri, ia mendayagunakan diri dan otaknya yang sehat untuk mempelajari ilmu marketing di situs e-commerce Amazon.
Habibie pergi ke Singapura untuk mempelajari ilmu marketing tersebut. Berbekal ilmu tersebut, Habibie kini mengelola bisnis online yang memungkinkannya untuk mengantongi Rp10 juta per bulan.
Irma Suyanti
Cerita kedua datang dari Irma Suyanti, ia adalah seorang penyandang disabilitas yang diakibatkan oleh polio yang pernah ia derita. Irma harus menggunakan tongkat untuk membantu dirinya berjalan.
Pada 1999, Irma mendirikan bisnis pembuatan keset. Mulanya, keset-keset buatannya hanya dijual ke pasar dan tetangga sekitarnya. Namun penjualannya itu terus meningkat dari waktu ke waktu.
Dari bisnisnya yang terus berkembang itu, Irma mengembangkan usahanya hingga ia berhasil mempekerjakan 2.000 orang di unit usahanya, ia juga mengantongi hasil penjualan hingga ratusan juta tiap bulannya.
Fanny Evrita Rotua Sitonga
Fanny adalah wanita pengidap tuna daksa. Dilansir dari file.upi.edu (24/2), tuna daksa adalah kecacatan pada sistem otot, syaraf, dan tulang persendian yang diakibatkan oleh penyakit, virus, atau kecelakaan yang terjadi sebelum lahir, saat lahir, dan setelah lahir.
Fanny lahir pada 1991. Keterbatasan yang ia miliki tak menghentikan daya dan upayanya untuk mandiri. Ia mendirikan bisnis produk kecantikan yang ia namai Thisable Beauty Care dengan ajakan seorang rekannya yang kini menjabat sebagai CEO di perusahaannya itu.
Fanny juga mempekerjakan pegawai-pegawai yang juga menyandang disabilitas untuk bekerja bersamanya.
Tarjono Slamet
Tarjono Slamet adalah penyandang disabilitas yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja saat ia bekerja di PT PLN (Persero). Ia terkena sengatan listrik tegangan tinggi saat bekerja, kecelakaan itu membuat syarafnya rusak, sehingga jemarinya lumpuh. Kakinya pun harus diamputasi.
Tarjono sempat terpuruk usai kecelakaan itu. Namun dua tahun kemudian ia memutuskan untuk melanjutkan hidupnya dengan mendirikan unit usaha bernama CV Mandiri Craft. Ia membuat kerajinan kayu alat peraga pendidikan dan pembelajaran untuk anak-anak.
Produk buatannya laris manis. Ia bahkan berhasil menembus pasar ekspor dan perolehan usahanya bisa mencapai Rp150 juta tiap bulan.
Demikianlah beberapa cerita inspiratif tentang penyandang disabilitas yang berhasil menjadi pengusaha, hidup mandiri dengan jerih payahnya sendiri meskipun memiliki keterbatasan fisik. (NKK)