Bagaimana Kehidupan William Tanuwijaya Semasa Kecil hingga Sukses Dirikan Tokopedia
William Tanuwijaya pernah bekerja sebagai penjaga warnet saat masih kuliah di Universitas Bina Nusantara (BINUS).
IDXChannel—Artikel ini akan mengulas bagaimana kehidupan William Tanuwijaya semasa kecil. Pendiri e-commerce Tokopedia ini terlahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada 11 November 1981.
William Tanuwijaya baru merantau ke Jakarta setelah lulus SMA. Ia menempuh pendidikan kuliah di Universitas Bina Nusantara. Namun di tengah perjalanannya, sang ayah jatuh sakit sehingga William harus mulai mencari pekerjaan sampingan untuk membiayai dirinya.
William pernah bekerja sebagai penjaga warung internet (warnet), atau tempat penyewaan komputer dan jaringan internet yang dulu populer di kalangan anak muda pada tahun 2000-an.
Ia akan masuk kelas pada pagi hingga siang hari, lalu pada pukul 09.00 malam ia akan menjaga warnet sampai keesokan paginya. Pekerjaan sampingan ini ia lakoni mulai semester dua di perkuliahannya.
Setelah lulus, William sempat bekerja di perusahaan, seperti anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yakni TelkomSigma, yang bergerak di bidang pengembangan game untuk di BolehNet.
Ide untuk membuat perusahaan e-commerce Tokopedia muncul ketika William menjadi moderator forum online dengan fasilitas jual beli. Dulu sebelum e-commerce ada, aktivitas jual beli online dilakukan di forum-forum seperti ini.
Setelah itu, dimulailah perjalanan William membangun Tokopedia sebagai salah satu e-commerce terbesar di Indonesia. Saat ini, Tokopedia telah merger bersama Gojek, menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Tokopedia telah berstatus unicorn dan sudah melantai di Bursa Efek Indonesia tak lama setelah merger dengan Gojek. Harga saham GOTO pada perdagangan terakhir (17/10) adalah Rp65/saham.
Nama William Tanuwijaya mencuat di media sosial setelah publik mengetahui ia melepas sebagian kecil kepemilikan sahamnya di GOTO. Transaksi itu senilai Rp26,2 miliar, atau setara dengan 332 juta lembar saham.
Saat ini, persentasi kepemilikannya di GOTO masih 1,06% alias setara dengan 8,2 miliar lembar. Banyak yang menuding William mulai ‘exit’ selaku pendiri, padahal kepemilikan sahamnya masih cukup banyak di GOTO.
Itulah sekilas informasi tentang bagaimana kehidupan William Tanuwijaya semasa kecil. (NKK)