INSPIRATOR

Berkah Bawang Goreng Sehari Produksi 700 kilogram, Pasutri Ini Bisa Cuan Puluhan Juta

Kurnia Nadya 02/11/2023 20:33 WIB

Pasutri asal Sukoharjo menggawangi bisnis bawang goreng produksi rumahan, dalam sehari bisa memproduksi 700 kg bawang dan berpotensi hasilkan puluhan juta.

Berkah Bawang Goreng Sehari Produksi 700 kilogram, Pasutri Ini Bisa Cuan Puluhan Juta. (Foto: YouTube/Tanilink TV)

IDXChannelKisah Inspiratif kali ini datang dari pasangan suami istri Bapak Sumardi dan Ibu Anik yang berasal dari Sukoharjo dan sukses membangun bisnisnya dengan berjualan bawang goreng

Dilihat dari wilayah geografis Kabupaten Sukoharjo bukanlah wilayah pertanian penghasil bawang merah, di Jawa Tengah penghasil bawang merah terbesar merupakan Kabupaten Brebes. Tetapi hal tersebut tidak membuat pasangan suami istri ini menyerah, mereka bertekad untuk menekuni usaha bawang goreng.

Diawali dengan modal Rp50.000 untuk membeli minyak dan 2 kilogram bawang untuk memulai bisnis. Bapak Sumardi menceritakan istrinya menitipkan bawang goreng kepada penjual dan tak menyangka responnya sangat positif.

Karena respon dari masyarakat yang sangat baik akhirnya pasangan tersebut memutuskan untuk menekuni dengan memproduksi lebih banyak dari sebelumnya. Kini produk bawang gorengnya sudah memiliki banyak pelanggan tetap.

“Jadi sambil nganter anak ke sekolah saya titip-titipkan ke penjual sayur dan guru dari anak-anak juga membeli. Selepas pulang sekolah juga saya dagangkan itu ke kantor-kantor,” ujar Ibu Anik dilansir dari kanal YouTube Tanilink TV

Ibu Anik mengaku kini ia bisa memproduksi bawang goreng per harinya mencapai 700 kilogram. Karena pekerjaan sang suami menjual sayur dan setiap harinya pelanggan bawang goreng terus bertambah oleh karena itu sang suami memutuskan untuk berhenti dan fokus membantu sang istri.

“Alhamdulillah bapak berbesar hari untuk berhenti jualan sayur untuk fokus di bawang merah gitu,” ujar ibu Anik.

Ibu Anik mengaku kini usahanya sudah memiliki tiga tempat produksi di Tawangmangu dua dan di Solo satu. Dari ketiga tempat produksi itu menghabiskan 700 kilogram bawang merah. Bawang goreng milik Bu Anik yang dijual dengan brand Bramgor Putri Mangu ini bisa ditemui di e-commerce. 

Berdasarkan pantauan IDXChannel, Bramgor Putri Mangu kemasan 250 gram dibanderol reseller dengan harga Rp54.000 per tabung, sementara kemasan 150 gram dijual seharga Rp34.000 per tabung. Dengan asumsi berat bawang mentah 700 Kg yang susut saat digoreng menjadi 500 Kg, satu kali produksi Bu Anik bisa menghasilkan ribuan kemasan bawang goreng dengan hasil penjualan puluhan atau ratusan juta.  

Seiring berjalannya waktu, usahanya semakin naik kompetitor juga semakin banyak dan harga yang lebih murah. Akhirnya, usahanya bisa membuat kemasan sendiri dan memiliki logo dan tertulis BBG-SA dan kini sudah ada hak paten jadi tidak bisa ditiru oleh orang lain.

Kesulitan yang dialami pasangan ini adalah ketika sedang musim tidak panen atau biasanya musim penghujan. Jadi ketika harga bawang sedang naik, harga bawang tersebut tidak ikut naik artinya pemasukan sedikit, tetapi jika sedang panen raya usahanya sering mengadakan promo.

Menurutnya bawang yang dihasilkan di Tawangmangu lebih unggul dari segi rasa lebih manis dan lebih gurih dibandingkan dari daerah lain. Kesuksesannya tersebut dirasakan oleh para tetangga yang menjadi tenaga kupas bawang dari hasil tersebut juga dapat membantu perekonomian keluarga mereka. (NKK

Penulis: Noviyanti Rahmadani

SHARE