Cerita Inspirasi Kehidupan Sehari-hari, Belajar Berbaik Sangka dari Adonan Kue
Cerita inspirasi kehidupan sehari-hari tentang adonan kue dan pelajaran kehidupan dapat bermanfaat untuk menyemangati diri.
IDXChannel—Banyak cerita inspirasi kehidupan sehari-hari yang dapat dijadikan pelajaran, juga sebagai motivasi untuk tetap bersemangat menjalani beragam kesulitan dan tantangan dalam hidup.
Cerita inspirasi ini juga dapat membantu pembacanya untuk memberikan afirmasi positif pada dirinya, sebagai pengingat untuk tahu kapan mesti berbaik sangka ketika hidup tengah menerima cobaan.
Dari beragam sumber, berikut ini adalah cerita inspirasi kehidupan sehari-hari yang menarik untuk disimak.
Cerita Inspirasi Kehidupan Sehari-hari, Belajar dari Kue yang Enak
Seorang anak mengeluh kepada ayahnya. Belakangan banyak kesulitan menerpanya, segala rencana yang dibuatnya tidak berjalan sesuai harapannya, uangnya terus menipis, dan ia memiliki banyak teman dengan perilaku yang buruk.
Anak itu merasa terjebak dalam situasi yang membuat pusing kepala. Kejadian-kejadian tidak mengenakkan terus menerus menimpanya, hingga ia mulai bertanya-tanya kapan hari baik akan datang padanya.
Anak itu juga mulai pesimistis pada diri dan hidupnya sendiri. Rasa-rasanya, semua orang berbalik punggung dan meninggalkannya. Hidup seolah berhenti dan ia merasa kesulitan untuk bangkit dari keterpurukannya.
Saat ia mendatangi ayahnya dan menumpahkan semua keluh kesahnya. Sang ayah hanya tersenyum, lalu mengajak sang anak untuk memasak kue. Anak itu menurut saja, meskipun dalam hati bingung apa yang hendak diperbuat sang ayah.
Ayahnya menyuruhnya untuk mempersiapkan bahan-bahan membuat kue bolu cokelat sederhana dan menatanya di atas meja. Telur, terigu, cokelat bubuk, margarin, dan sebagainya.
Ketika mulai memasak kue, sang ayah menyuruhnya untuk mencicipi telur mentah, lalu terigu, cokelat bubuk, dan seterusnya. Setiap satu bahan dimasukkan, anak itu diminta untuk mencicipi rasanya.
Tentu saja rasanya tidak enak bukan main. Kecuali gula pasir yang terasa manis, selebihnya terasa aneh dan sukar ditelan. Namun sang anak tetap menurut, meskipun pertanyaannya tak kunjung dijawab oleh sang ayah.
Pada akhirnya adonan kue bolu cokelat sederhana itu sudah jadi dan siap dimasukkan oven. “Tunggu sebentar sampai kue ini matang,” ucap sang ayah.
Ketika bolu itu akhirnya matang, aroma sedap mulai menguar dari oven. Kue itu jadi dengan sempurna, meskipun bahan dan bentuknya amat sederhana. Sang ayah memotong kue itu dan memberikan potongan kue ke sang anak.
“Coba kamu makan, enak tidak rasanya?” tanya sang ayah.
Tentu saja rasanya enak. Mungkin tidak senikmat kue-kue mahal di toko kue, tapi kue buatan dirinya dan sang ayah cukup enak untuk dinikmati dengan segelas teh atau susu hangat.
Rasanya manis, perpaduan sempurna antara gurih margarin, manis dari gula, bercampur dengan susu dan cokelat. Anak itu mengangguk-angguk puas dan berkata “Kue ini enak sekali.”
Sang ayah tersenyum. “Karena kuenya sudah jadi. Maka rasanya enak untuk dinikmati. Tadi waktu kamu mencicipi bahan-bahannya secara terpisah, apakah rasanya enak?” tanyanya.
Sang anak mengeryit. “Ya, tentu tidak enak. Rasanya mentah dan tidak enak di lidah,” jawabnya.
“Begitu juga dengan hidupmu. Anggaplah cobaan-cobaan hidup yang sekarang kamu alami sejak kamu kecil, yang belakangan kamu alami, adalah bahan-bahan kue yang mentah itu. Rasanya tidak enak dijalani, kan?” jelas sang ayah.
Lelaki tua itu melanjutkan. “Begitu juga dengan cerita kehidupanmu. Hidup manusia adalah serangkaian peristiwa-peristiwa menyenangkan dan menyedihkan. Namun suatu saat, akan terangkai menjadi kisah yang luar biasa,”
Semua tergantung pada kamu sebagai tukang masaknya, lanjut sang ayah. “Apakah kamu mau meramunya menjadi masakan yang enak, ataukah kamu meramunya jadi makanan yang sukar ditelan. Percayalah, Tuhan punya rencana untuk semua orang, jalani rencana itu sebaik mungkin, supaya ceritamu enak dan indah,”
Sang anak tersenyum, akhirnya mengerti apa maksud sang ayah menyuruhnya untuk mencicipi bahan-bahan kue yang mentah itu.
Mungkin sekarang ia masih mencicipi bahan-bahan mentah yang tidak enak, namun ia bisa mengambil pelajaran dan menjadikan hidupnya bernilai. Seperti masakan enak yang dibuat dari bahan-bahan mentah yang tidak enak.
Itulah cerita inspirasi kehidupan sehari-hari tentang adonan kue dan pelajaran hidup. Semoga berguna. (NKK)