Cerita Inspiratif Bebek Kaleyo: Bermula dari Warung Tenda, Uji Coba Resep 120 Kali
Bebek kaleyo dimulai dari usaha kecil, dibuka dengan warung tenda di emperan sebuah bengkel di daerah Cempaka Putih.
IDXChannel—Cerita inspiratif Bebek Kaleyo menarik untuk diulas. Restoran yang menyajikan menu utama berbahan dasar bebek dan ayam ini berangkat dari warung tenda yang dibuka di emperan bengkel.
Bebek Kaleyo adalah salah satu restoran bebek ternama di Jabodetabek. Menawarkan aneka ragam menu bebek dan ayam, dengan tekstur daging bebek yang terkenal empuk.
Melansir Unilever Food Solution (23/7), bisnis Bebek Kaleyo didirikan dan dimulai oleh pasangan kakak adik, yakni Hendri Prabowo-Fenty Puspitasari dan Paulus Maria-Rini Cahyanti. Usaha ini berdiri pertama kali pada 2007.
Bebek kaleyo dimulai dari usaha kecil, dibuka dengan warung tenda di emperan sebuah bengkel di daerah Cempaka Putih. Namun demikian, keempatnya sukses menjalankan bisnis ini hingga mampu membuka restoran di beberapa tempat.
Hal menarik dari Bebek Kaleyo adalah uji coba resep bebek goreng sebanyak 120 kali. Meskipun keempatnya hanya membuka warung tenda bebek goreng, uji coba dan riset resep mereka lakukan sebanyak 120 kali.
Keempatnya berupaya mencari resep bebek paling tepat dan enak. Tes rasa dilakukan kepada teman dan tetangga sekitar, dengan membandingkannya dengan rasa bebek goreng yang ditawarkan warung lain.
Keempatnya menargetkan, dari 10 orang yang mencicipi, delapan orang di antaranya harus menyatakan dan mengakui bahwa rasa bebek gorengnya lebih enak dibanding rasa bebek milik kompetitor.
Uji coba dan tes rasa ini berlangsung selama berbulan-bulan. Bisnis tidak dibuka sebelum resep terbaik ditemukan. Hasilnya, 10 dari 10 orang yang mencicipi bebek secara blind test itu menyatakan bebek goreng Kaleyo lebih enak dibanding kompetitor.
Uji coba berbulan-bulan ini berbuah hasil. Pelanggan akhirnya suka dengan rasa yang ditawarkan Bebek Kaleyo. Bisnis yang semula dimulai dengan warung tenda itu akhirnya berkembang hingga pendirinya mampu membangun bangunan restoran permanen.
Dari satu restoran, perlahan-lahan keempatnya mengembangkan bisnis Bebek Kaleyo hingga mampu membuka puluhan cabang yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Bandung. Hebatnya lagi, ekspansi ini dilakukan dengan modal sendiri.
Meskipun telah membangun restoran dengan bangunan permanen, Bebek Kaleyo tetap dikelola dengan standar tinggi demi mempertahankan standar cita rasa yang sama di semua restoran cabang.
Bebek Kaleyo memberlakukan sistem central kitchen atau dapur pusat, di mana satu jenis makanan akan diolah di sana, lalu akan didistribusikan ke masing-masing cabang. Selain itu, Bebek Kaleyo juga memberlakukan kontrol berlapis.
Restoran ini memiliki tim khusus untuk menyortir bebek berdasarkan tingkat kematangan dan keempukan dagingnya. Setiap bebek yang akan dimasak dicek satu per satu, kemudian disortir sesuai ukuran dan kesempuraan tampilan luar daging sebelum dikirim ke cabang.
Dari segi memasak, dapur Bebek Kaleyo juga mengontrol produksi secara ketat. Dari kualitas minyak hingga durasi waktu menggoreng. Semua harus sama agar penyajian kepada pelanggan terjamin sehat dan rasanya seragam.
Itulah cerita inspiratif Bebek Kaleyo, restoran bebek goreng yang bermula dari warung tenda emperan bengkel. (NKK)