Cerita Inspiratif Elidawati Ali Oemar: Pendiri Elzatta, Terjun ke Fesyen Muslim Sejak 1989
Elidawati Ali Oemar mendirikan Elzatta setelah satu dekade lebih terjun ke dunia fesyen muslim untuk membantu temannya yang memiliki bisnis hijab.
IDXChannel—Cerita inspiratif Elidawati Ali Oemar menarik untuk dibahas. Ia adalah pendiri brand fesyen muslim Elzatta, dan telah memulai bisnis ini sejak penggunaan pakaian muslim belum begitu menjamur di kalangan masyarakat.
Brand Elzatta kini sudah mendirikan toko sendiri di beberapa kota. Elzatta juga telah meluncurkan rangkaian produk fesyen untuk beragam segmen, contohnya Noore untuk pakaian olahraga, DAUKY untuk segmen remaja, dan Elzatta Men untuk segmen pria.
Sebelum Elidawati mendirikan merek dagangnya sendiri, ia sempat bekerja untuk rekannya. Pada 1989, seorang teman memintanya untuk turut membantu mengembangkan merek hijab yang tengah dirintis oleh sang teman.
Saat itu, jilbab belum digunakan secara umum oleh muslimah. Hanya segelintir yang memakainya, sebab saat itu pun penggunaannya baru diperbolehkan oleh pemerintah. Sehingga perjuangan Elidawati untuk mengembangkan bisnis temannya ini cukup berat.
Ia sendiri baru meluncurkan merek Elzatta pada 2012, satu dekade lebih setelah ia mulai terjun ke dunia fesyen muslim. Mulanya Elidawati menggunakan nama ‘Zatta’ yang terinspirasi dari nama anaknya sendiri.
Namun ia menerima gugatan dari brand ZARA, sehingga ia mengganti merek dagangnya menjadi ‘Elzatta.’ Saat bisnisnya berdiri, belum banyak pengusaha membuat merek untuk produk penutup kepala. Dari situlah Elidawati terinspirasi untuk menggunakan jilbab dan aksesorisnya sebagai produk utama.
Ia membangun sistem kemitraan toko jaringan, juga menjalin kerja sama sponsor dengan sinetron religi berjudul ‘Tukang Bubur Naik Haji’, di mana para pemerannya akan mengenakan produk dari Elzatta. Berkat cara itu, merek Elzatta menjadi ikon baru di segmen fesyen muslim.
Seiring tahun berjalan, kesadaran untuk mengenakan jilbab pun makin meningkat dan menyebar luas di lapisan masyarakat. Banyak wanita mulai mengenakan penutup kepala, dan mulai bermunculan hijabers community.
Banyak juga brand-brand fesyen muslim bermunculan saat itu. Namun pamor Elzatta masih tinggi, sampai-sampai Elidawati berhasil mengembangkan bisnisnya dengan membuka toko, dari yang semula hanya lima outlet menjadi 23 toko resmi dan 40 toko jaringan.
Toko-toko Elzatta pun kini mudah sekali ditemui, terletak di pusat-pusat perbelanjaan besar di Jakarta, ITC, dan ruko-ruko di kota-kota besar.
Itulah cerita inspiratif tentang Elidawati Ali Oemar, pendiri Elzatta yang sudah terjun di segmen fesyen muslim sejak tiga dekade lebih silam. (NKK)