INSPIRATOR

Cerita Inspiratif Emas dan Tanah: Memaknai Nilai Hidup yang Sebenarnya

Ratih Ika Wijayanti 16/01/2024 11:03 WIB

Cerita inspiratif emas dan tanah dapat memberikan pelajaran hidup yang sangat berharga bahwa nilai seseorang tidak ditentukan dari penampilannya semata. 

Cerita Inspiratif Emas dan Tanah: Memaknai Nilai Hidup yang Sebenarnya. (Foto: BBC)

IDXChannel Cerita inspiratif emas dan tanah dapat memberikan pelajaran hidup yang sangat berharga bahwa nilai seseorang tidak ditentukan dari penampilannya semata. 

Emas dan tanah sudah menjadi sebuah analogi yang menyadarkan banyak orang tentang kebermanfaatan kita untuk sesama. Sebab, Tuhan menciptakan setiap makhluk dengan nilainya masing-masing. Namun, seringkali nilai yang baik tertutup hanya karena sebuah penampilan.

Berikut ini cerita inspiratif emas dan tanah yang bisa menjadi perumpamaan tentang nilai dan kebermanfaatan hidup sebenarnya. 

Cerita Inspiratif Emas dan Tanah

Emas dan tanah hidup dan tumbuh bersama. Emas merupakan logam mulia yang sangat berharga, indah, dan menyilaukan. Sementara itu, tanah hanyalah benda biasa yang seringkali disepelekan.

Emas selalu menyombongkan dirinya karena ia memiliki penampilan yang menarik serta mengkilap sehingga kerap bernilai tinggi. Ia pun selalu memandang rendah tanah yang menurutnya tidak berharga.

Suatu hari, emas pun mengejek tanah dan berkata, 

"Lihatlah dirimu yang suram dan lemah. Kamu tampak kumuh dan kotor. Apakah kamu memiliki cahaya mengkilat seperti aku yang mempesona bagi semua orang yang melihatku? Apakah kamu seberharga aku?" ucap emas dengan sombongnya. 

Tanah pun hanya tersenyum mendengar perkataan emas. Ia sama sekali tidak merasa tersinggung dengan apa yang dikatakan emas.

Tanah pun menimpali ejekan emas dan berkata, 

"Emas," kata tanah dengan lembut. 

"Aku tahu bahwa aku tidak memiliki cahaya mengkilap seperti dirimu. Aku juga tidak memiliki penampilan yang mempesona seperti penampilanmu. Tapi, aku memiliki sesuatu yang tidak kamu miliki." ujar tanah sambil tersenyum.

"Apa itu?" tanya emas sambil mengernyitkan dahi karena penasaran.

"Aku memiliki kehidupan, emas" jawab tanah. 

"Sesuatu yang tidak dapat kamu miliki. Aku dapat tumbuh dan berkembang, sedangkan engkau tidak dapat tumbuh atau berkembang. Aku bisa membantu banyak makhluk tumbuh dan hidup, membantu bunga untuk tumbuh dan mekar, membantu buah untuk mendapatkan nutrisi dan matang, serta menjadi tempat tinggal bagi banyak makhluk hidup. Coba lihat dirimu emas, apakah kamu bisa melakukan hal itu?" jelas sang tanah. 

Mendengar perkataan tanah, emas pun hanya terdiam. Ia menjadi malu. Ia sadar bahwa tanah memiliki nilai yang lebih tinggi daripada dirinya meski penampilannya tidak mempesona seperti dirinya.

"Maafkan aku telah mengejekmu, tanah. Terima kasih telah mengajariku tentang nilai hidup yang sebenarnya." kata emas kepada tanah. 

"Aku telah menyadari bahwa nilai seseorang tidak ditentukan oleh penampilannya, melainkan oleh apa yang ada di dalam dirinya dan seberapa besar manfaatnya bagi orang lain."

Emas dan tanah pun menjadi sahabat yang lebih baik. Mereka belajar untuk saling menghargai dan menghormati. 

Dalam hidup, banyak orang yang seringkali bersikap seperti emas, berharga, menyilaukan dan terlihat sempurna, namun tidak bisa memberi manfaat bagi sesama.⁣ Namun, ada juga orang-orang yang seperti tanah. Meski memiliki penampilan biasa, tidak menonjol, dan sering diabaikan, namun bersahaja dan bisa membantu banyak orang.⁣

Cerita ini mengajarkan kepada kita bahwa nilai seseorang tidak ditentukan oleh penampilannya. Lebih dari itu, nilai kita ditentukan dari apa yang ada di dalam hati kita dan seberapa besar manfaat kita bagi sesama. 

SHARE