Cerita Inspiratif Guru Ngaji di Desa, dari Polisi hingga Rela Tak Dibayar
Cerita inspiratif guru ngaji di desa berikut ini tentunya akan membuat Anda sadar betapa pentingnya pendidikan terkait agama untuk buah hati Anda.
IDXChannel - Cerita inspiratif guru ngaji di desa berikut ini tentunya akan membuat Anda sadar betapa pentingnya pendidikan terkait agama untuk buah hati Anda dan betapa berjuangnya para guru hebat ini bertahan dalam kehidupannya.
Guru ngaji adalah orang yang sangat berjasa bagi kita dalam mempelajari Islam. Guru ngaji tentunya mengajarkan bagaimana membaca Quran, memahaminya dan mengamalkannya. Tidak hanya terbatas pada Al Quran, ketika kita mempelajari Al Quran kita juga terbiasa mempelajari semua ilmu Islam.
Kehadiran para guru ngaji di sekitar kita adalah suatu keharusan bagi umat Islam. Namun pekerjaan mengajarkan Al Quran tidaklah mudah. Untuk itu, yuk simak beberapa cerita inspiratif guru ngaji di desa yang bisa menjadi inspirasi untuk Anda:
Cerita Inspiratif Guru Ngaji di Desa
1. Mengajar Gaji Modal Ikhlas, Tanpa Mematok Bayaran
Mengabdi sebagai guru ngaji selama puluhan tahun, Rohyatun (40 tahun) telah banyak mengalami suka dan duka. Ustazah Iroh mulai mengajar mengaji pada tahun 1990-an, awalnya sebagai murid di Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) kemudian ditawari untuk mengajar oleh gurunya karena kekurangan guru.
Dari situ akhirnya bekerja sebagai guru di TPQ di Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Provinsi Tegal hingga sekarang. Di TPQ, dia mengajar dari jilid 1 sampai jilid 4 dan kelas Quran. Tidak hanya mengajar mengaji di TPQ, saat di Iroh juga tetap mengajar atau membuka kelas mengaji di malam hari. Sekitar 15 anak membaca Alquran di rumahnya, jilid 2-4 dan Alquran.
Karena itu bagian dari hidupnya, jadi dia hidup dan menikmatinya. Melihat siswa yang tidak bisa membaca Alquran menjadi bisa, Iroh mengaku senang untuknya. Meski hasilnya seadanya, meski mengajar dengan ikhlas tanpa nilai, Ustazah Iroh mengaku senang dan tetap enjoy melakukan apa yang dilakukannya hingga saat ini.
2. Polisi di Papua Barat, Jadi Guru Ngaji hingga Jemput Murid ke Rumah
Selain bertanggung jawab menjaga keamanan, polisi bernama Aipda Choiruddin ini juga berprofesi sebagai guru ngaji. Ia melakukan tugasnya sebagai pengajar Al-Qur'an agar ketika dewasa mereka memiliki kepribadian yang mulia dalam kehidupan sehari-hari.
Aipda Choiruddin ternyata seorang guru ngaji dan mengajarkan cita-cita kebangsaan kepada anak-anak muslim Papua di kota Sorong. Para siswa tersebut adalah anak-anak suku Kokoda di kompleks Jalan Tanjung Seget. Aipda Choiruddin juga dikenal sebagai bapak guru oleh para siswa.
Aipda Choiruddin, Bhabinkamtibma desa Klabulul, langsung mengajarkan Alquran setelah menyelesaikan tugasnya. Aipda Choiruddin pergi mengaji dari rumahnya yang berjarak 12 km dari kota Sorong dan menyiapkan buku mengajinya yang ditaruhnya di dalam box motor dinasnya.
Aipda Choiruddin tidak hanya mengajarkan Al Quran, tapi juga langsung mengajak anak-anak. Saat ini rumah sementara RT setempat masih digunakan untuk kegiatan mengaji. Aipda Choiruddin mengatakan, kegiatan pengajian ini sudah dilakukan sejak tahun 2019 lalu. Namun, selama pandemi Covid-19 kegiatan belajar mengajinya dihentikan. Ia juga melihat antusias anak-anak untuk belajar mengaji cukup tinggi. (SNP)