Cerita Inspiratif Kylian Mbappe: Korbankan Masa Remaja, Kini Skillnya Dihargai Triliunan Rupiah
Kylian Mbappe telah berlatih sepak bola sejak usianya masih enam tahun.
IDXChannel—Cerita inspiratif tentang Kylian Mbappe menarik untuk diulas. Ia adalah salah satu pemain sepak bola termuda dengan segudang prestasi. Di usianya yang baru 24 tahun, ia berhasil menjadi atlet yang bakatnya dihargai triliunan rupiah.
Belum lama ini, penggemar sepak bola dibuat gempar dengan kabar penolakan Mbappe atas tawaran klub sepak bola asal Arab Saudi, Al-Hilal. Padahal klub tersebut menawarkannya kontrak hingga EUR700 juta per tahun, setara Rp11,6 triliun.
Nilai tawaran kontrak itu sebelumnya hanya EUR300 juta, demi memenangkan Mbappe agar bersedia meninggalkan Paris Saint-Germain ke klub liga saudi itu, Al-Hilal menaikkan nominalnya. Namun tawaran fantastis itu tetap ditolak.
Bakat Mbappe yang dihargai triliunan rupiah itu tidak semata-mata muncul begitu saja. Pesepakbola kelahiran Paris ini sudah bekerja sebagai atlet profesional sejak usianya masih belasan tahun.
Cerita Inspiratif Kylian Mbappe
Mbappe terlahir dari kedua orang tua berdarah Afrika. Bakatnya dalam berolahraga diturunkan dari ayah ibunya. Sang ayah adalah seorang pelatih sepak bola, sementara ibunya adalah mantan pemain bola tangan.
Ia tumbuh besar mengidolakan banyak pesepakbola profesional, antara lain: Zinedine Zidane, Cristiano Ronaldo, Neymay, Ronaldinho, Lionel Messi, dan Thierry Henry. Namun demikian, ia bermimpi untuk bermain bersama Real Madrid.
Secara akademis, Mbappe tergolong sebagai anak berbakat. Namun ia memilih untuk menggeluti sepak bola. Mbappe bahkan sudah mulai berlatih sepak bola sejak usianya masih enam tahun.
Pelatihnya saat itu, Antonio Riccardi, mengaku bahwa Mbappe adalah pemain terbaik selama 15 tahun perjalanan kariernya selaku pelatih di klub AS Bondy, klub pertama Mbappe.
Bakatnya yang cemerlang membuat banyak klub mulai meliriknya sejak remaja. Pada usia 11 tahun, Real Madrid pernah mengundangnya untuk berlatih. Kemudian pada usianya menginjak 14 tahun, Chelsea mengundangnya juga untuk berlatih sama.
Namun pada akhirnya, ia memilih untuk pindah ke Monaco. Mbappe bergabung bersama Monaco di usia 17 tahun, dan berkat bakat serta keahliannya yang luar biasa, pelatih memindahkannya dari tim B untuk bermain di tim utama dalam kurun waktu tiga minggu saja.
Pada 2017, ia akhirnya pindah ke Paris Saint-Germain dengan nilai kontrak seharga EUR180 juta, rekor transfer tertinggi kedua untuk pemain remaja saat itu, dan kini nilai transfernya berkali-kali lipat lebih mahal.
Sepanjang perjalanan kariernya sebagai pesepakbola profesional, Mbappe berhasil mencetak goal dan membawa klubnya pada banyak kemenangan. Bakat, prestasi, dan pengaruhnya di dunia sepak bola membuat Times memasukkannya dalam daftar 100 Most Influental People in The World tahun 2023.
Dalam wawancara bersama Times pada tahun 2018, Mbappe pernah mengaku bahwa hidupnya tak seperti anak muda kebanyakan. Ia mengorbankan masa remajanya demi sepak bola, telah bekerja sangat keras sejak usianya masih belasan tahun.
Namun meskipun ia kehilangan banyak momentum ‘normal’ di usia remajanya, Mbappe tak pernah menyesalinya. Ia anggap hidupnya saat ini berjalan sesuai dengan impiannya, yakni sebagai pemain bola profesional.
Demikianlah cerita inspiratif Kylian Mbappe, pemain sepak bola yang baru menolak tawaran kontrak senilai Rp11,6 triliun. (NKK)