Cerita Nasabah PNM yang Jualan Gorengan Keliling Demi Rawat Ibu Berusia 130 Tahun
Mulanya Aminah mendapatkan pembiayaan modal senilai Rp2 juta, dengan angsuran per minggu yang sangat rendah.
IDXChannel—PT Permodalan Nasional Madani menyimpan banyak cerita usaha kecil yang menarik. Seperti kisah Bu Aminah yang berjualan gorengan keliling, dengan bantuan modal dari PNM, demi membiayai ibunya yang sudah berusia 130 tahun.
Aminah adalah penduduk Desa Pakel, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Aminah tidak terlalu fasih berbahasa Indonesia, sehingga wawancaranya dengan IDXChannel diwakili oleh Kepala PNM Area Banyuwangi II Adhek Christanti.
Dari cerita Adhek, Aminah pertama kali bergabung dengan PNM Mekaar pada 2017, saat PNM Mekaar pertama kali hadir di Kabupaten Banyuwangi. Saat pertama kali bergabung, Aminah belum memiliki usaha sama sekali.
“Awalnya Bu Aminah jualan gorengan keliling. Lalu sekarang jualan kue keliling. Bu Aminah mulai masak jam 02.00-03.00 pagi, lalu keliling jam 05.30 pagi berjalan kaki ke desa-desa lain,” kata Adhek, Jumat (27/9).
Aminah berjualan untuk menghidupi dirinya dan sang ibu yang sudah berusia 130 tahun. Aminah adalah anak kelima dari 11 bersaudara, sementara sang ibu adalah janda dan sudah sangat tua.
Mulanya Aminah mendapatkan pembiayaan modal senilai Rp2 juta, dengan angsuran per minggu yang sangat rendah. Lama kelamaan, usaha makanan Aminah berkembang. Mulanya dia hanya berjualan gorengan, namun kini makanan dagangannya lebih bervariasi.
Aminah juga menjual kue-kue basah. Harga jual gorengan dan kuenya sangat murah, yakni Rp1.000 per potong. Sekarang Aminah pun sudah menerima pesanan kue basah dari banyak orang, terlebih saat momentum hari keagamaan.
Barang dagangan Aminah juga selalu habis tiap pukul 08.00 pagi. Aminah yang mulanya menerima pembiayaan Rp2 juta, kini sudah naik tingkat. Sekarang Aminah menerima pembiayaan senilai Rp6 juta dengan angsuran Rp150.000 per minggu.
“Sekarang alhamdulillah usaha Bu Aminah sudah naik. Banyak pesanan makanan ke Bu Aminah. Misalnya saat peringatan Maulid Nabi kemarin, banyak yang memesan ke Bu Aminah,” kata Adhek.
Pembiayaan yang diterima Bu Aminah juga meningkat bertahap, tidak seketika menjadi Rp6 juta. Bu Aminah naik tingkat dari pembiayaan Rp2 juta menjadi Rp2,5 juta, lalu naik lagi menjadi Rp3 juta, dan seterusnya.
Bu Aminah juga berperan sebagai ketua untuk kelompok usaha PNM Mekaar. Pendampingan dan pembinaan yang diberikan PNM setiap minggu, terbukti mampu membantu Bu Aminah untuk mengembangkan usahanya secara bertahap.
Pembiayaan PNM Mekaar menyasar pelaku usaha ultra mikro seperti Aminah, yang memiliki usaha dengan skala lebih kecil dari usaha mikro, dan tidak tergolong bankable untuk menerima pinjaman modal dari bank.
Limit pembiayaan PNM Mekaar adalah Rp15 juta, jika nasabah sudah melampui limitnya, nasabah bisa naik kelas menjadi pelaku usaha mikro dan mendapatkan pembiayaan KUR BRI dan PT Pegadaian.
Sampai akhir Agustus 2024, PNM telah mencatat sebanyak 1,74 juta nasabah Mekaar telah lulus dari pembiayaan ultra mikro, dan kini telah menjadi debitur KUR BRI dan PT Pegadaian.
Bu Aminah boleh jadi suatu saat bakal menyusul rekan-rekan ultra mikro lainnya, dan menjadi pelaku usaha mikro dengan skala usaha yang lebih besar.
(Nadya Kurnia)