INSPIRATOR

Cerita Pekerja Terlilit Pinjol, Kini Asuh Komunitas Untuk Bantu Orang Terjerat Utang

Kurnia Nadya 09/10/2024 20:44 WIB

Komunitas itu dibentuk oleh Oza dan dua rekannya yang lain—juga pernah terjerat pinjaman online—untuk mewadahi masyarakat yang tengah terlilit utang pinjol.

Cerita Pekerja Terlilit Pinjol, Kini Asuh Komunitas Untuk Bantu Orang Terjerat Utang. (Foto: YouTube/Menjadi Manusia)

IDXChannelCerita pekerja terlilit pinjol dapat menjadi pelajaran sekaligus inspirasi untuk tidak mudah tergoda tawaran pinjaman online. Cerita ini tentang Arif Oza, mantan korban pinjol yang kini aktif dalam komunitas Sedulur Dewe

Komunitas itu dibentuk oleh Oza dan dua rekannya yang lain—yang juga pernah terjerat pinjaman online—untuk mewadahi masyarakat yang tengah terlilit utang pinjol. Oza mengisahkan pengalamannya di kanal YouTube Menjadi Manusia. 

Oza berkenalan dengan pinjol pada 2017, saat dia mulai merantau untuk menyambung hidup. Oza mengaku saat itu belum teredukasi soal pinjol, dia juga tidak memiliki literasi keuangan yang baik. 

Aplikasi pinjol yang pernah dipakainya dulu ternyata ilegal. Berdasarkan cerita Oza, saat itu jika debitur mengajukan pinjaman Rp1 juta, yang masuk ke rekening hanya Rp600.000, dan nominal yang harus dikembalikan adalah Rp1,2 juta dalam tujuh hari. 

Jadi, nominal yang diterima debitur hanya 50 persen dari nilai utang yang diajukan. Dari perhitungan biaya penanganan, pokok utang, dan bunga yang harus dibayar, jelas bahwa pinjol ini adalah ilegal. 

“Dari sini biasanya, dari satu aplikasi tidak bisa bayar, lalu yang teman-teman lakukan adalah menggunakan pinjaman dari aplikasi lain untuk menutup. Terus begitu sampai akhirnya menggulung,” tutur Oza.

Oza mengaku jeratan pinjaman online ini menjadi titik terendah hidupnya. Pikirannya terus terfokus ke utangnya, uangnya pun habis terkuras untuk melunasi utang. Bahkan ada masanya Oza paranoid melihat notifikasi handphonenya. 

Saat dia terjerat utang pinjol, gajinya tidak cukup untuk menopang uang pelunasan. Oza juga meminjam uang ke teman-temannya demi melunasi utang pinjol, sehingga hubungan pertemanannya pun renggang. 

“Saya cari tahu informasi sebanyak-banyaknya tentang pinjol. Sampai saya menemukan grup Facebook isinya orang-orang yang terjerat pinjaman online, dulu saya tidak banyak cerita soal utang, karena pinjol dulu dianggap tabu sekali,” katanya. 

Oza akhirnya bergabung dengan komunitas tersebut, baik di Facebook maupun WhatsApp. Dia akhirnya bertemu secara tatap muka dua dua anggota komunitas yang bermukim di Yogyakarta. 

“Saya bertemu dengan mereka, kami banyak sharing tentang pinjaman online yang belum saya ketahui. Termasuk legalitas, risiko, efeknya, dan sebagainya. Dari sini saya mendapatkan jalan keluar untuk terbebas dari pinjaman online,” tambah Oza. 

Oza dan kedua temannya ini berkomunikasi lebih intens lagi untuk mencari jalan keluar dari pinjol hingga akhirnya terbebas dari utang. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk membangun komunitas baru, yakni Komunitas Sedulur Dewe. 

Komunitas ini bertujuan untuk menjadi pengganti keluarga bagi orang-orang yang terjerat pinjaman online. Berangkat dari pengalamannya sendiri yang dulu tertutup dari keluarganya saat terjerat utang pinjaman online. 

Oza berharap agar komunitas ini dapat menjadi pengganti keluarga, karena dia tahu banyak debitur yang terlilit utang pinjol malu dan takut untuk terbuka dengan keluarga. Apalagi, akumulasi utang orang-orang seperti ini bisa mencapai ratusan juta. 

Sedulur Dewe memberikan layanan konsultasi terkait pinjol, pendampingan psikologi, dan edukasi tentang legalitas pinjol. Sampai 2023, komunitas ini telah membantu 5.000 lebih debiturdari 24 kota di Indonesia yang terlilit pinjol. 

Itulah cerita pekerja terlilit pinjol. 

(Nadya Kurnia)

SHARE