INSPIRATOR

Inilah Kisah Inspiratif BJ Habibie, Bapak Teknologi yang Patut Diteladani

Ratih Ika Wijayanti 29/03/2022 12:12 WIB

Kisah inspiratif BJ Habibie sangat menginspirasi masyarakat Indonesia dan kecerdasannya telah diakui oleh dunia.

Inilah Kisah Inspiratif BJ Habibie, Bapak Teknologi yang Patut Diteladani. (Foto: MNC Media)

IDXChannel Kisah inspiratif BJ Habibie banyak menginspirasi kaum muda. Bacharuddin Jusuf Habibie sudah dikenal banyak orang dengan perjalanan hidupnya yang inspiratif. 

Mantan Presiden ketiga Republik Indonesia ini memiliki kharisma yang sangat dikagumi oleh rakyat Indonesia. 

Dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia, BJ Habibie merupakan sosok yang cerdas, gigih, dan pekerja keras dengan perjalanan hidup yang mengagumkan. Penasaran seperti apa kisah inspiratif BJ Habibie ? Yuk simak kisahnya dalam ulasan IDXChannel sebagai berikut.

Kisah Inspiratif BJ Habibie yang Patut Diteladani

Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie alias B.J. Habibie adalah pria kelahiran 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan. Ia adalah Presiden Republik Indonesia ketiga menggantikan Soeharto pada masa reformasi. Tak hanya dikenal sebagai presiden, BJ Habibie juga dikenal sebagai profesor dan teknokrat di bidang penerbangan atau aviasi.

Anak keempat dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo ini merupakan suami dari Hasri Ainun Besari atau Ainun Habibie. Dari pernikahan ini BJ Habibie memiliki dua putra yakni Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.

Gemar Beribadah dan Belajar

Kisah inspiratif BJ Habibie tak terlepas dari kegemarannya dalam beribadah dan belajar. BJ Habibie dibesarkan dari keluarga yang taat beragama. Sejak kecil Habibie telah terbiasa dengan bacaan ayat-ayat suci Alquran. 

Kecerdasannya sudah tampak dari usianya tiga tahun. Habibie kecil sudah lancar melantunkan ayat-ayat Alquran. Tak heran, ketika sudah dewasa bahkan sudah beristri, Habibie pun selalu mengutamakan ibadah. 

Meskipun sibuk dengan kegiatan belajarnya, Habibie tak pernah melupakan kewajibannya untuk beribadah. Ketika sedang sedih dan gelisah ayahnya sering membacakan ayat suci Alquran untuk menenangkannya. Kebiasaan inilah yang terus tertanam hingga ia dewasa. 

BJ Habibie juga merupakan seorang pembelajar sejati. Selepas lulus SMAK, Habibie melanjutkan kuliahnya di Institut Teknologi Bandung (ITB) di Fakultas Teknik Jurusan Elektro. 

Setelah satu tahun di ITB, Habibie memutuskan untuk melanjutkan kembali pendidikan ke Jerman, tepatnya di Rheinisch Westfälische Technische Hochschule (RWTH), Aachen, Jerman Barat, dan mengambil jurusan teknologi pesawat terbang. Selama menempuh pendidikan inilah Habibie dikenal sebagai pribadi yang mengabdikan hidupnya untuk belajar.  

Bagi Habibie, belajar dengan sungguh-sungguh adalah kunci dirinya bisa mendapatkan pekerjaan yang baik dan bisa membalas budi kepada ibunya yang telah banting tulang menyekolahkannya. 

Terbiasa Mengeksplorasi Hal-hal Baru

BJ Habibie adalah pribadi yang terbiasa tidur hanya sekitar empat jam sehari. Dalam peluncuran buku biografinya pada tahun 2015 lalu, BJ Habibie mengungkapkan hal ini. Ia mengaku bahwa salah satu alasan dari kecerdasannya adalah minimnya waktu tidur yang dihabiskannya. Inilah salah satu hal yang menjadi kisah inspiratif BJ Habibie. 

Dibanding tidur, Habibie lebih memilih memanfaatkan waktu untuk mengeksplorasi berbagai hal baru yang membuatnya tertarik dan penasaran. Ia akan terus mencari jawaban atas segala persoalan tersebut.

Tak heran jika di usia 28 tahun ia telah berhasil menyandang gelar Doktor dalam bidang teknologi pesawat. Tekadnya yang kuat dan komitmen tingginya dalam ilmu pengetahuan berhasil membuatnya mendapatkan pengakuan dunia sebagai sosok yang jenius. 

Rela Mengabdikan Seluruh Hidupnya untuk Negara Indonesia

Kisah inspiratif BJ Habibie juga erat kaitannya dengan pengabdian dirinya pada Indonesia. BJ Habibie merupakan sosok negarawan yang sangat mencintai negaranya. Ia rela mengabdikan seluruh hidup dan ilmu pengetahuannya untuk Indonesia. 

Di tengah kesuksesannya di Jerman sebagai seorang Vice President sekaligus Direktur Teknologi di salah satu perusahaan pesawat Jerman (MBB), ia memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk pulang ke Tanah Air. 

Ia bersedia memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk pulang ke Indonesia meskipun ia harus melepaskan jabatannya di MBB dan posisinya yang tinggi di Jerman. Tekadnya dan kecintaannya terhadap Indonesia, membuatnya memilih untuk menyalurkan ilmu dan teknologi yang ia punya untuk bangsa dan negara tempatnya lahir dan dibesarkan.

Pada tahun 1978, Presiden Soeharto juga mengangkat Habibie sebagai Menteri Riset dan Teknologi hingga tahun 1997. Selama menjadi menteri, Habibie berhasil membuat pesawat nasional yang bernama N-250 Gatot Kaca yang dipertunjukkan pada tahun 1995. 

Saat Presiden Soeharto harus mundur dari jabatannya, Habibie diberi kepercayaan untuk melanjutkan tanggung jawab tersebut. 

Sayangnya, berbagai permasalahan harus dihadapi oleh BJ Habibie. Ia yang telah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mengatasi berbagai persoalan pelik yang dihadapi Indonesia setelah lengsernya Soeharto, bahkan tak sempat membacakan laporan pertanggungjawabannya. 

"Dengan latar belakang pendidikan di Eropa, tiba-tiba harus memimpin pemerintahan yang begitu banyak permasalahan. Saat itu, saya hanya berpikir mengatasi masalah dan mengembalikan kekuasaan kepada rakyat (..) Sebelum saya membacakan, mereka mengatakan saya ditolak, bagi saya tidak masalah, buat saya menjadi presiden bukanlah segala-galanya." ungkap Habibie saat menjadi pembicara di Konferensi CEO Global Forbes tahun 2013.

Kisah inspiratif BJ Habibie sangat menginspirasi banyak orang. Ia adalah seorang negarawan yang sangat mencintai negaranya. Ia juga seorang teknokrat yang senantiasa mengabdikan dirinya untuk ilmu pengetahuan khususnya teknologi aviasi. Meski kini ia telah tiada, namun kegigihan, kerja keras, serta kecintaannya terhadap bangsa Indonesia patut untuk diteladani.

SHARE