Inspiratif, Perajin Ini Buat Gunting dengan Teknik Abad ke-5, Harganya Rp400 Juta
Sakai Hirakawa Yasuhiro adalah perajin gunting bonsai di Jepang, ia bisa membuat gunting berkualitas tinggi yang harga jualnya mencapai ribuan dolar AS.
IDXChannel—Sakai Hirakawa Yasuhiro adalah salah satu dari sedikit perajin besi di Jepang yang masih memproduksi gunting bonsai dengan teknik tradisional yang telah digunakan sejak abad ke-5. Gunting bonsainya bisa laku terjual USD26.000 per unit.
Nilai itu setara dengan Rp400 juta lebih. Workshop keluarga Yasuhiro, Sasuke, telah membuat gunting bonsai kurang lebih selama 155 tahun, namun Yasuhiro mengkhawatirkan kerajinan itu akan berakhir bersamanya. Sebab anak-anak Yasuhiro tidak mempelajari teknik-teknik pembuatan gunting bonsai untuk meneruskan Sasuke.
Kota Sakai terkenal dengan kerajinan logamnya sejak abad kelima. Orang-orang dari seluruh negeri datang ke Yasuhiro untuk mencari pisau, samurai, katana, bahkan senjata api. Yasuhiro sendiri berasal dari garis keturunan pandai besi selama 22 generasi.
Kakek buyutnya-lah, Satajiro, yang menjadikan gunting sebagai fokus bisnis keluarganya pada 1867 dan Yasuhiro mengambil alih bisnis tersebut pada akhir 1960-an dan bertekad untuk mengembangkan bisnisnya.
Para spesialis bonsai rela menunggu satu tahun demi mendapatkan gunting dari Yasuhiro, mereka juga rela merogoh kocek hingga ribuan dolar AS. Sebab kualitas gunting bonsai buatan Yasuhiro sangat terjamin, bagus untuk perawatan ranting bonsai.
Salah seorang pelanggan Yasuhiro mengatakan, gunting buatannya mampu memotong ranting dan cabang batang bonsai dengan presisi dan ketepatan yang luar biasa. Tajam namun tepat sasaran, sehingga tidak membuat tanaman stress.
Gunting yang jelek, akan membuat gesture pemotongan yang membuat tanaman stress. Bahkan bisa membuat ranting dan dahan bonsai tidak mau tumbuh, bisa juga membuat ranting layu.
Proses Pembuatan Gunting Bonsai: Butuh Waktu Sebulan
Yasuhiro menggunakan metode kuno untuk membuat gunting bonsai terbaik di dunia. Ia menggunakan baja Yasugi Jepang karena daya tahannya lebih baik dibanding baja lain dan ketajaman bilahnya juga terjaga dalam waktu yang lama. Yasuhiro menggunakan potongan baja yang lunak untuk pembuatan gagang dan dasar bilah.
Baja kemudian dipanaskan dalam tungku kayu, alih-alih tungku modern, agar pusat panasnya lebih terkonsentrasi. Dibutuhkan satu jam untuk melunakkan baja sebelum akhirnya ditempa dan dibentuk dengan palu. Yasuhiro menempa baja hingga berbentuk bulat dengan palu.
Untuk membuat bilah gunting, Yasuhiro menambah kepingan baja keras di atas dasar baja lunak tadi. Ia lantas menggunakana boraks bubuk dan Iron Oxide untuk mengikat senyawa baja, dan untuk mencegah oksidasi.
Campuran tersebut lantas dipanaskan kembali satu lagi, lalu ditempa hingga berbentuk bilah gunting. Proses selanjutnya adalah pengasahan gagang gunting, Yasuhiro sengaja mengasahnya agak kasar berpola, agar penggunanya dapat memegang gunting lebih nyaman dan tidak licin.
Ia lantas membentuk kedua gagang gunting dengan cetakan untuk membuat bentuk gunting khas Sasuke, yaitu kupu-kupu. Bentuk gunting bonsai buatannya berbeda dengan gunting bonsai buatan pabrik ataupun perajin luar negeri.
"Bentuknya lebih indah, dan berbeda dengan gunting-gunting lain," tuturnya.
Setelah itu, Yasuhiro kembali memanaskan bilah gunting yang dan gagangnya yang telah terbentuk dengan suhu 780 celcius. Yasuhiro tahu suhu yang tepat hanya dari warna apinya.
Gunting itu lantas diasah bilahnya hingga mencapai ketajaman yang sempurna. Kedua bilah harus secara sempurna saling melengkapi dari segala sisi. Gunting bonsai harus setajam silet untuk menghasilkan potongan yang presisi dan bersih.
Proses ini sangat memakan waktu dan tenaga. Lama pembuatan gunting di Workshop Sasuke memakan waktu hingga satu bulan, namun gunting buatan Yasuhiro bisa awet seumur hidup. Selain membuat gunting, dia juga membuka jasa reparasi gunting tua.
"Dulu saya bermimpi untuk menjadikan Workshop Sasuke nomor satu di dunia, sekarang saya sering memikirkan bagaimana caranya melestarikan workshop ini," katanya.
Apalagi, saat ini banyak gunting bonsai diproduksi dengan mesin. Awalnya, sulit untuk menjual gunting bonsai hasil buatannya, namun lama-lama, konsumen mulai menyadari kualitas gunting bonsainya yang tak tertandingi.
Pelanggannya bisa mengantri satu tahun untuk mendapatkan gunting Yasuhiro. Workshopnya selalu kebanjiran pesanan, meskipun tidak memproduksi masal. Kerja keras dan waktunya terbayarkan dengan harga guntingnya yang fantastis.
Gunting termahalnya bisa dibanderol seharga USD26.000 per unit, atau sekitar Rp400 juta lebih jika dirupiahkan. (NKK)
Penulis: Noviyanti Rahmadani