Kesampingkan Passion dan Pilih Beternak, Pemuda ini Raup Omzet Rp8 Miliar per Bulan
Hary Adam mengikuti jejak orangtua untuk menjadi peternak, dengan sistem closed house, ia bisa mengembangkan bisnisnya hingga meraih omzet miliaran per bulan.
IDXChannel—Kisah sukses kali ini datang dari pengusaha muda yaitu Hary Adam pemilik Naratas Farm yaitu peternakan ayam broiler dengan sistem closed house. Pria asal Ciamis ini berhasil meraup omzet hingga miliaran rupiah dari beternak ayam.
Hary Adam mengungkapkan dirinya adalah generasi kedua setelah orangtuanya. Namun pastinya setiap generasi memiliki cara yang berbeda, tentunya di era modern ini Hary menggunakan metode yang disebut dengan ‘Closed House’ merupakan metode ayam ternak menggunakan kandang yang tertutup.
“Sebetulnya saya juga waktu pertama ikut berbudidaya itu menggunakan kandang tradisional namun secara performa kurang baik maka pada akhir tahun 2015 memutuskan untuk menggunakan metode close house sampai sekarang dan sudah berjalan sekitar 8 tahun,” ujar Hary dilansir dari YouTube Naik Kelas (11/12).
Hary juga mengungkapkan bahwa satu kandang memiliki sekitar 46.000 ekor ayam dan saat ini nilai investasi bisa sekitar Rp100.000 per ekor maka satu kandang bisa mencapai Rp4,6 Miliar.
Sebagai generasi kedua, orang tua dari Hary selalu mewanti-wanti untuk selalu berhati-hati dalam berbisnis karena tantangannya yang cukup besar. Namun pria berusia 34 tahun ini selalu optimis dalam menjalankan usahanya.
Meskipun memiliki latar belakang keluarga usaha peternakan namun ia mengaku memulai usahanya dari nol, ia memulainya membudidaya dari 2000 ekor yang berasal dari modalnya sendiri dan kini total ayam ternak yang ia miliki ada sekitar 400.000 ekor ayam.
Berbicara mengenai passion, Hary mengungkapkan dirinya mengesampingkan hal tersebut. Alih-alih mengejar passion, Hary justru memanfaatkan peluang yang sudah ada di depan matanya, yakni peternakan. Sebagai anak seorang peternak, ia sudah cukup kenal dengan seluk beluk usaha yang dilakoni orangtuanya.
Motivasinya sendiri untuk menjadi pengusaha ayam broiler ini juga berasal dari peluang komoditas produk ayam yang sangat baik dari segi lingkungan maupun keluarga maka dari itu ia memutuskan untuk menekuni bisnis tersebut dengan baik.
“Memang privilege menjadi suatu keuntungan tapi bukan semata-mata menjadi tolak ukur bahwa dengan privilege akan selalu sukses karena banyak juga yang memiliki privilege tetapi tidak memanfaatkannya dengan baik juga tidak akan menjadi apa-apa,” ujar Hary
Dalam kesuksesannya kini tidak terlepas dari sebuah rintangan, Hary juga sempat mengalami kerugiannya mencapai Rp800 juta lalu ia juga sempat rugi sekitar Rp5,7 Milyar dalam 3 periode.
Setelah mengalami kerugian yang cukup besar, Hary merasa harus merubah pola budidaya agar mendapatkan keuntungan, karena menurutnya tidak ada idealisme dalam dunia bisnis.
Hary mengungkapkan faktor yang menyebabkan dirinya bisa mampu bertahan hingga hari ini karena ia cepat mampu untuk beradaptasi dalam berbudidaya seperti kandang, peralatan yang harus terus diperbaharui yang diadaptasi oleh teknologi terbaru.
Selain harus mampu memanfaatkan teknologi Hary juga mengungkapkan perlunya berinovasi dalam pola berbisnis. Ada kalanya ia harus menjual secara mandiri dan ada saatnya juga ia menjual kepada mitra-mitra. Kini kerja kerasnya dan inovasinya telah berhasil meraup omzet hingga Rp8 Miliar per bulan. (NKK)
Penulis: Noviyanti Rahmadani