INSPIRATOR

Kisah Bisnis Sukses Karena Sedekah, Modal Usaha Mepet Masih Ingat Bersedekah

Kurnia Nadya 22/11/2024 13:57 WIB

Dengan kondisi keuangan usaha yang terhimpit, Luhur tidak pernah melupakan sedekah dan berupaya menggaji karyawannya dengan benar.

Kisah Bisnis Sukses Karena Sedekah, Modal Usaha Mepet Masih Ingat Bersedekah. (Foto: Unair)

IDXChannel—Artikel ini akan mengulas kisah bisnis sukses karena sedekah yang terjadi pada Drh. H. Luhur Sediyoadi, S.KH., pendiri dan pemilik PT Centra Biotech Indonesia. Perusahaan yang bergerak di bidang obat-obatan pertanian, peternakan, dan perikanan. 

Perusahaan ini didirikannya sendiri dari nol, dengan modal terbatas dan pemasukan terbatas pula pada awalnya. Namun dengan kondisi terhimpit itu, Luhur tidak pernah melupakan sedekah dan berupaya untuk menggaji karyawannya dengan benar. 

Luhur adalah alumnis Fakultas Kesehatan Hewan Universitas Airlangga 1986. Dia lahir di Madiun dan menyelesaikan pendidikan dasar 12 tahun di sana. Sejak SMP, Luhur sudah berdagang dengan keliling menjual keset ke toko-toko. 

Melansir laman resmi Unair (22/11), saat SMA Luhur tetap berbisnis. Namun kali ini dengan mengirim jeruk dari Madiun ke Bandung, berkat kepercayaan seorang pengepul jeruk dia dipercaya dengan tugas itu. 

Saat kuliah pun Luhur tetap berbisnis dengan menjual barang-barang konsumsi. Luhur mulai berani melakoni bisnis dengan skala yang lebih besar setelah beberapa tahun lulus dari Unair dan telah bekerja. 

Usaha awalnya adalah peternakan unggas yang dibuat bersama istrinya, bermodalkan tabungan pembangunan rumah senilai Rp4 juta. Selain peternakan ini, Luhur juga merintis bisnis bersama temannya pada 2000, namun bisnis ini kandas pada 2010. 

Setelah itu, barulah Luhur merintis usaha barunya, yakni PT Centra Biotech Indonesia. Modalnya berupa pabrik dan piutang hasil pembagian dengan bisnis yang dulu dilakoninya bersama temannya. 

Saat itu, Luhur masih harus menjual motornya. Motor itu dibeli oleh karyawannya. Alih-alih menggunakan hasil penjualan itu untuk kebutuhan pribadinya, Luhur malah memakai uang itu untuk menambah biaya gaji karyawan dan untuk sedekah. 

Pada kondisi sempit ini, Luhur tetap tidak ragu untuk bersedekah. Namun kebiasaan bersedekah inilah yang memberinya kunci menuju kesuksesan. 

“Saya meyakini janji Allah, sedekah tidak membuat kita jatuh miskin. Namun sebaliknya, dan alhamdulillah sejak berdiri hingga sekarang, saya tidak pernah bergantung pada pinjaman bank,” kata Luhur. 

Lima tahun pendirian perusahaan, Centra Biotech masih memiliki pabrik berupa gudang dengan penutup dinding anyaman bambu, yang menurut Luhur tidak layak disebut sebagai tempat produksi perusahaan yang telah berskala nasional. 

Namun lambat laun, usahanya berkembang dengan baik. Pada 2017, lahan pabrik seluas 1.000 meter persegi yang awalnya hanya dikontrak, kini telah dibelinya dan diperluas hingga mencapai 2.000 meter persegi. 

Setelah itu Luhur mulai membangun pabrik dan kantor yang lebih layak di daerah Klaten. Sejak pendirian usahanya ini, Luhur tidak pernah mempersulit orang untuk melamar kerja dan mencari rezeki, dan tidak penah neko-neko dalam membuat syarat kualifikasi. 

Menurutnya, yang penting si karyawan memiliki semangat tinggi dan serius ingin berusaha bersama Centra Biotech. Jumlah karyawan di perusahaan itu mencapai 15-50 orang, tergantung tingkatan permintaan produksi. 

Saat usahanya mulai stabil pun, alih-alih termotivasi oleh profit, justru karyawannya-lah yang menjadi motivasinya. Sebab jika dia tidak mengelola bisnis itu dengan benar, maka nasib para karyawan yang akan jadi taruhannya. 
Itulah kisah bisnis sukses karena sedekah yang terjadi pada Luhur Sedioyadi. 


(Nadya Kurnia)

SHARE