Kisah Inspiratif Anak Tukang Becak Gagal Jadi Dokter, Sukses Bangun RS hingga Bank di RI
Kisah inspiratif anak tukang becak jadi dokter, Dato Sri Tahir memang sangat menginspirasi dan memiliki banyak pelajaran hidup bermakna.
IDXChannel - Kisah inspiratif anak tukang becak jadi dokter, Dato Sri Tahir memang sangat menginspirasi dan memiliki banyak pelajaran hidup bermakna.
Dato Sri Tahir adalah salah satu konglomerat paling terkenal di Indonesia. Namanya menduduki peringkat 10 di antara 150 orang terkaya di Indonesia versi Globe Asia tahun 2018. Kekayaannya bisa mencapai Rp30,7 triliun.
Kisah Inspiratif Anak Tukang Becak Gagal Sekolah Dokter, Sukses Bangun RS
Namun dibalik kesuksesan tersebut terdapat kehidupan yang sulit. Ia bukan berasal dari keluarga kaya, melainkan dari keluarga sederhana dan sejahtera. Orang terkaya keempat di Indonesia ini adalah anak seorang tukang Becak. Keluarganya tinggal di rumah kontrakan kecil di Surabaya.
Dato harus berjuang sekuat tenaga untuk keluar dari kemiskinan. Ia harus merelakan cita-citanya menjadi seorang dokter karena orang tuanya tidak mampu untuk belajar kedokteran.
Pria kelahiran 26 Maret 1952 ini rajin belajar sejak lahir. Ayahnya menyewakan becak itu kepada orang lain sedangkan ibu Tahir membantu mengecat becaknya. Gaji ayah ibunya tidak bisa sepenuhnya membiayai hidupnya. Tahir merasa terpinggirkan dan mengaku beberapa kali merasa minder. Tapi dia tidak pernah berhenti berusaha mengubah nasib.
Tahir ingin mengubah nasibnya melalui pendidikan. Kemudian Tahir ingin menjadi seorang dokter. Untuk mencapai cita-citanya, Tahir belajar giat dan pada usia 19 tahun menjadi siswa berprestasi di SMA Kristen Petra Kalianyar di Surabaya.
Tapi setelah sekolah menengah, ayahnya jatuh sakit. Boro-boro membiayai pendidikannya meski ayahnya tidak mampu membiayai kehidupan sehari-harinya. Saat itu, Tahir harus memutar otak dan mengambil keputusan. Tahir kemudian mengambil keputusan yang sulit. Demi keluarganya, Tahir ingin merelakan kuliahnya dan fokus melanjutkan bisnis ayahnya.
Tekad Kuat untuk Bangkit Dato Sri Tahir
Berkat keuletan dan tekadnya yang kuat, Tahir mendapatkan beasiswa untuk belajar ekonomi di Nanyang Technological University di Singapura pada usia 20 tahun.
Setelah lulus dari universitas, ia memulai sebuah perusahaan garmen yang memiliki pertumbuhan snagat cepat. Selain itu, dengan modal nekat yang dilakukan Tahir akhirnya ia memulai bisnis Grup Mayapada. Usahanya tidak berhenti sampai di situ, ia terus melebarkan sayap ke berbagai bisnis lain seperti dealer mobil, perbankan dan kesehatan.
Grup Mayapada adalah salah satu perusahaan induk terbesar di Indonesia dan didirikan pada tahun 1986. Dikenal dengan banyaknya anak perusahaan Grup Mayapada, seperti Bank Mayapada, Rumah Sakit Mayapada, Menara Topas, Forbes Indonesia dan ELLE Indonesia.
Karena kedermawanannya, ia disebut sebagai seorang dermawan dari Indonesia. Untuk melanjutkan kegiatan filantropinya, ia mendirikan yayasan amal bernama Tahir Foundation.
Ia berdonasi hingga Rp950 miliar kepada yayasan ini untuk memerangi tuberkulosis, HIV, dan malaria di Indonesia. Tak hanya itu, ia bahkan membantu nelayan dan pembudidaya ikan yang kehilangan uang akibat banjir dengan menyumbangkan uang tunai Rp100 miliar. (SNP)